Menyoal Hasil Survey

author Danny

- Pewarta

Rabu, 13 Des 2023 08:18 WIB

Menyoal Hasil Survey

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Setiap kali menjelang pemilihan umum atau pemilihan presiden, masyarakat disuguhi oleh berbagai macam hasil survey tentang elektabilitas seorang calon. Hasil survey itu tentunya hanya dimengerti oleh kelompok masyarakat yang minimal pernah sekolah di perguruan tinggi khsusnya yang mendalami metode penilitian. Rakyat banyak tentu tidak faham tentang seluk beluk penelitian atau survey itu, misalkan tentang apa itu margin of error, multistage random sample, responden dsb. Karena kenyataannya masyarakat banyak tidak tahu tentang penelitian itu maka sebaiknya lembaga lembaga penelitian disamping menyodorkan hasil penelitiannya juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang proses penelitiannya itu.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Akhir-akhir ini berbagai lembaga penelitian di negeri ini merilis hasil survey nya tentang elektabilitas masing-masing calon presiden baik sebelum dan setelah acara debat presiden di KPU. Semua lembaga penelitian itu melaporkan bahwa calon Prabowo Gibran elektabilitasnya selalu nomor satu disusul Ganjar Mahfud dan Anies Baswedan- Muhaimin. Ada lagi yang menarik salah satu saluran TV nasional menyiarkan bahwa naiknya angka elektabilitas Prabowo Gibran itu karena imbas dari faktor Jokowi khususnya hasil survey yang menyebutkan bahwa kepuasaan rakyat terhadap kinerja pak Jokowi itu 70% lebih dan bahkan ada yang menyebut angka 80%.

Sebuah penelitian tentu tergantung pada rancangan penelitian atau research design yang dibuat terlebih dahulu sesuai dengan tujuan penelitian. Shoma McCombes (2021) di media Scribbr menyebutkan bahwa "A research design is a strategy for answering your research question using empirical data. Creating a research design means making decisions about: Your overall research objectives and approach; Whether youll rely on primary research or secondary research; Your sampling methods or criteria for selecting subjects ;Your data collection methods; The procedures youll follow to collect data; Your data analysis methods.  Pada intinya pendapat Shoma tadi menjelaskan bahwa sebuah penelitian itu tergantung pada bagaimana peneliti memilih metode penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hal tersebut termasuk bentuk pertanyaan (dalam bentuk kuesioner) yang diajukan pada responden atau subjek yang ditanya.

Namun seringkali research design itu melupakan variabel lain antara lain variable sosiologi atau budaya responden yang ditanya. Misalkan di budaya Jawa, maka kebanyakan orang cenderung untuk menghindari konflik dengan pihak lain; sehingga kalau saya menanyakan bukankah Pak Abdul, kepala desa kita ini orang baik?, maka jawaban yang muncul akan mengatakan Ya, padahal kenyataannya Pak Abdul itu kinerjanya jelek.

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Bentuk pertanyaan dalam kuesioner secara umum ada dua yaitu yaitu  - an open ended questions; questions start with Why? How? and What? They encourage a full answer, rather than the simple yes or no response that is usually given to a closed-ended question. Bentuk pertanyaan ini memerlukan jawaban yang lebih luas dengan argumentasi, sebaliknya close ended questions adalah pertanyaan yang jawabannya adalah Ya atau Tidak. Contoh pertanyaan tentang pak Abdul diatas adalah pertanyaan yang berjenis close ended question yakni jawabannya hanya Ya atau Tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Eep Syaifudin seorang peneliti dan dosen terkemuka menjelaskan alasan ketidak setujuannya terhadap hasil survey elektabilitas calon presiden dan tingkat kepuasaan terhadap pemerintahan Jokowi. Khusus yang terakhir ini Eep juga melakukan penelitian yang kuesnionernya itu dibuat sesuai dengan budaya responden namun dengan pertanyaan tambahan misalnya soal kepuasaan responden terhadap kenaikan harga-harga bahan pokok, sulitnya anak muda mencari pekerjaan, hukum yang hanya memihak pada orang atas dsb. Pertanyaan-pertanyaan tambahannya Eep itu hasilnya bertolak belakang dengan hasil penelitian berbagai lembaga penelitian itu.

Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Selanjutnya seorang peneliti atau lembaga peneliti dalam membuat pertanyaan dalam kuesioner itu harus teliti dan ada cross check didalamnya. Hal ini dilakukan agar petugas survey lapangan tidak memanipulasi jawaban dikarenakan begitu mudahnya sebuah pertanyaan. Misalkan pertanyaan tentang kesejahteraan masyarakat soal kondisi rumah rumah bapak kansudah berlantai semen?, sementara pengamatan petugas survey di lapangan melihat semua rumah responden itu lantainya semen, maka tanpa melakukan wawancara langsung, dia melakukan pencontrengan di hotel dimana diatinggal dengan memilih jawaban Ya; padahal ada rumah responden yang teras rumahnya saja berlantai semen tapi ruang tengah dan belakang masih berupa tanah. 

Saya bukan peneliti dan ahli dibidang metode penelitian; namun berharap agar semua lembaga penelitian itu juga melakukan edukasi kepada khalayak tentang hasil-hasil penelitiannya dengan bahasa yang mudah dimengerti; sebab kalau tidak masyarakat tidak tahu apakah sebuah penelitian itu hasilnya misleading atau menyesatkan atau tidak.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU