Selamat Hari Ibu

author Danny

- Pewarta

Jumat, 22 Des 2023 08:09 WIB

Selamat Hari Ibu

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Optika.id - Dalam perspektif agama Islam Ibu berfungsi sebagai panutan yang kuat bagi anak-anak mereka. Mereka bukan hanya pengasuh utama tetapi juga guru dan pembimbing pertama dalam kehidupan seorang anak. Ibu mewujudkan kualitas seperti cinta, kebaikan, kesabaran dan pengorbanan yang meninggalkan dampak abadi pada anak-anak mereka. Melalui kata-kata, tindakan, dan interaksi mereka, mereka mengajarkan pelajaran hidup, nilai, dan moral yang penting. Pengaruh ibu juga melampaui keluarga dekat. Anak-anak belajar dari contoh ibu mereka, seperti empati dan kasih sayang terhadap orang lain, kesabaran dalam situasi yang menantang, atau ketahanan dalam menghadapi kesulitan. Apakah itu menyeimbangkan pekerjaan dan tanggung jawab keluarga, mengejar pendidikan tinggi, atau terlibat dalam pelayanan masyarakat, para ibu menginspirasi dan mendorong anak-anak mereka setiap hari untuk tumbuh dan berubah dan membuat dampak positif di dunia.

Dalam sebuah Hadis yang diwartakan Abu Hurairah disebutkan Seseorang datang kepada Rasulullah dan bertanya, "Siapa di antara orang-orang yang paling pantas mendapatkan perlakuan baik saya?" Dia ( ) berkata, "Ibumu". Dia kembali bertanya, "Siapa selanjutnya?" "Ibumu", Nabi ( ) menjawab lagi. Dia bertanya, "Siapa selanjutnya?" Dia (Nabi ( )) berkata lagi, "Ibumu." Dia kembali bertanya, "Lalu siapa?" Setelah itu dia ( ) berkata, "Maka ayahmu."

Ada lagi narasi dari Mu'awiyah ibnu Jahimah yang menceritakan ayahnya (Jahimah) mendatangi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, aku ingin berjihad, dan aku meminta pendapatmu." Nabi Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Apakah kamu masih mempunyai ibu?"Jahimah mengiyakan. "Kalau begitu, tinggallah bersamanya," sabda Nabi, "Karena surga berada di bawah telapaknya." 

Kedua Riwayat hadis Nabi itu menunjukkan betapa tinggi dan pentingnya peran seorang ibu di kehidupan manusia, sehingga prioritas perhatian seorang anak harus lah pada ibunya.

Semua suku di nusantara kit aitu juga sangat menjunjung harkat seorang ibu sehingga ada peringatan hari ibu. Hari Ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Di Indonesia, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Sejarah Hari Ibu tersebut merujuk pada Kongres Perempuan Indonesia pertama yang dilaksanakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Dari kongres ini, tiga mosi yang berkaitan dengan perempuan dihasilkan:

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

1. Munculnya hasrat untuk membentuk organisasi yang solid dengan kehadiran Perserikatan Perempuan Indonesia.
2. Pengembangan kesadaran tentang perempuan dan masyarakat luas.
3. Mengenang perjuangan dan semangat kaum perempuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada awalnya, peringatan Hari Ibu hanya untuk mengenang jasa ibu yang begitu istimewa. Namun, seiring waktu, Hari Ibu juga menjadi momen khusus untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan dukungan dan mengingat kembali hari kebangkitan dan persatuan perjuangan kaum.

Perjuangan kaum ibu di Indonesia semakin penting dewasa ini dalam membangun bangsa terutama dalam upaya mempersiapkan generasi yang memiliki kualitas bagus. Hal ini menjadi tantangan khusus kalau dilihat misalnya dari tingginya persentase balita penderita stunting di Indonesia. Padahal, balita saat inilah yang kelak menjadi tenaga produktif tersebut.

Stunting adalah kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata. Hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan, dalam waktu yang panjang, tidak sesuai dengan kebutuhan. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Memang, angka stunting Indonesia menurun, dari 29 persen pada 2015 menjadi 27.6 persen tahun lalu. Adapun pada 2013, angka stunting nasional mencapai 37,2 persen. Namun, angka tersebut masih di atas batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20 persen. Persentase stunting Indonesia juga lebih tinggi dibanding sejumlah negara Asia Tenggara seperti Vietnam (23), Filipina (20), Malaysia (17), dan Thailand (16).

Apapun tantangan yang dihadapi kaum ibuitu, bangsa ini harus memberikan penghormatan tinggi pada ibu atas jasanya yang luar biasa.

Selamat Hari Ibu.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU