100 Hari Perang Di Gaza

author Danny

- Pewarta

Senin, 15 Jan 2024 08:44 WIB

100 Hari Perang Di Gaza

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Hari hari ini adalah 100 hari perang di Gaza Palestina dimana pemerintah melalui tentaranya IDF secara membabi buta membunuh ribuan warga Palestina. 100 hari perang di Gaza itu ditandai dengan banyaknya warga dunia yang memprotes kekejaman Israel itu. Ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan di seluruh dunia untuk memprotes perang Israel di Gaza, saat mendekati tanda 100 hari pada hari Minggu kemarin. Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Afrika Selatan, Inggris dan Indonesia pada hari Sabtu, serta pada protes lainnya di Thailand, Jepang, Italia, Yunani, Australia, Yaman dan Pakistan.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Demonstrasi adalah bagian dari "hari aksi global untuk Palestina" dan menyerukan diakhirinya pertumpahan darah yang telah menewaskan 23.843 orang dan melukai lebih dari 60.317, menurut pejabat kesehatan Palestina.Dilaporkan juga sekitar 70ri korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, kata kementerian itu. Sekitar 10.000 orang yang tewas adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun. Hampir 8.000 lainnya dilaporkan hilang, diduga tewas di bawah reruntuhan.

Di Kuala Lumpur, orang-orang berkumpul di luar kedutaan Amerika Serikat untuk mengirim pesan kepada sekutu setia Israel, yang telah memveto beberapa resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata. "Kami telah berbicara dengan orang-orang di sini yang mengatakan mereka datang untuk menunjukkan solidaritas dengan Palestina. Orang-orang memegang plakat bertuliskan: 'Hentikan genosida', serta 'Membom anak-anak bukanlah pertahanan diri'," kata Florence Looi dari Al Jazeera, melaporkan dari Kuala Lumpur.Ribuan orang juga berkumpul di luar kedutaan AS di Jakarta, melambaikan bendera Indonesia dan Palestina dan memegang tanda-tanda yang bertuliskan "Boikot Israel" dan "Gencatan Senjata Sekarang".

Pada 100 hari perang di Gaza Palestina ini, juga ada protes 24 jam di Tel Aviv Israel dimana warga menyerukan pembebasan 136 tawanan yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza setelah 100 hari.Diberitakan Israel akan menghabiskan 210 miliar shekel Israel ($ 54bn) untuk perang di Gaza pada tahun 2025, Bank of Israel memperkirakan.

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Angka-angka yang merebut wilayah Gaza setelah 100 hari perang sangat mengejutkan: Hampir 2 juta orang mengungsi, ribuan rumah hancur dan hampir 24.000 tewas 10.000 di antaranya anak-anak.Sejak pecahnya perang pada 7 Oktober, ketika kelompok militan Hamas masuk ke Israel selatan dan menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 250 lainnya, jumlah korban tanggapan Israel di Gaza, yang diperintah oleh Hamas, telah menjadi bencana besar bagi wilayah tersebut. Sekitar 85% penduduk Gaza telah dipaksa keluar dari rumah mereka untuk melarikan diri dari konflik dalam perpindahan terbesar rakyat Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Banyak keluarga sekarang telah mengungsi lebih dari sekali. Operasi darat Israel awalnya difokuskan di bagian utara wilayah itu, dan menjelang invasi darat pada bulan Oktober, Israel telah mendesak warga Palestina di Kota Gaza untuk mengungsi ke selatan. Tapi serangan udaranya telah berulang kali menghantam selatan juga. Selama sebulan terakhir, operasi darat Israel telah memfokuskan kembali pada kota-kota di Gaza tengah dan selatan, termasuk Khan Younis, memaksa warga Palestina untuk melarikan diri sekali lagi. Sekarang, diperkirakan 1,3 juta orang telah memadati Rafah, kota yang paling dekat dengan perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.

Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

100 hari perang di Gaza ini juga ditandai dengan dengan tindakan berani Afrika Selatan mengajukan Israel ke Mahkamah Internasional dengan tuduhan ada niat jahat melakukan genosida. Minggu ini, Mahkamah Internasional (ICJ) mengadakan sidang untuk permintaan resmi Afrika Selatan untuk tindakan sementara terhadap Israel atas serangan militernya di Gaza. Tim hukum Afrika Selatan berpendapat bahwa Israel melakukan tindakan genosida dan karena itu harus diperintahkan untuk menghentikan kegiatan militernya di Jalur Gaza.

Sidang di Mahkamah Internasional itu membuka mata dunia bahwa selama bertahun-tahun Israel yang dibela mati-matian oleh Amerika Serikat melakukan tindakan yang melawan hukum internasional dan tidak ada negara didunia yang berani mengecam Israel. Negara Israel yang berpandangan sebagai bangsa pilihan Tuhan dan memiliki banyak orang pintar didunia merasa arogan dengan melakukan apapun tindakan keji toh tidak ada yang berani melawan Israel. Kali ini dunia terkejut karena Afrika Selatan satu-satunya negara di planet ini yang berani melawan Israel lewat jalur hukum internasional.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU