Suroto: BUMN Harus Dikelola oleh Rakyat, Bukan Elite Politik!

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Rabu, 07 Feb 2024 19:06 WIB

Suroto: BUMN Harus Dikelola oleh Rakyat, Bukan Elite Politik!

Jakarta (optika.id) - Suroto, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses), mengusulkan agar BUMN diubah menjadi koperasi yang dikelola oleh rakyat secara langsung. Ia mengatakan bahwa ide ini bertujuan untuk mengatasi hegemoni kapitalisme yang telah merampas aset rakyat dan menyerahkan kekuasaan kepada elite politik dan kaya.

Suroto, yang juga penulis buku “Koperasi Lawan Tanding Kapitalisme”, menyampaikan ide ini, pada  Rabu (7/2/2024). Ia mengatakan bahwa pengaruh kapitalisme sangat kuat dalam sendi-sendi perekonomian negara saat ini.

Baca Juga: KAI Services Buka Lowongan Posisi Pramugara dan Pramugari, Bisa Untuk Lulusan SMA

“Kapitalisme lagi lagi telah membuktikan kekuatan hegemoninya dalam mempengaruhi pikiran orang untuk menerima gagasan dan doktrin mereka,” ujar Suroto.

Suroto mengatakan bahwa kapitalisme bisa bertahan bukan karena kekuatan modalnya, tapi karena doktrinnya yang diterima oleh mereka yang dirugikan. Ia mengatakan bahwa doktrin kapitalisme telah membuat rakyat kehilangan kendali atas aset strategis negara, yang kini dikuasai oleh elite politik dan kaya.

“Ini untuk perkuat kendali rakyat terhadap aset BUMN yang sekarang sudah jatuh ketangan elite politik dan elite kaya. Tapi (ide) itu ditolak secara masif,” kata Suroto.

Suroto mengajak agar bangsa ini kembali menggunakan konsep Bapak Koperasi RI, Bung Hatta, dalam memperkuat perekonomian rakyat. Ia mengatakan bahwa Bung Hatta memiliki pemikiran yang jauh dari kapitalisme dan lebih dekat dengan rakyat.

Baca Juga: BUMN Buka Rekrutmen Perumda Air Minum Jaya (PAM JAYA)

“Mendalami pikiran Bung Hatta semakin hari semakin terasa berat melihat keadaan republik ini. Mereka yang tidak mau mengambil jalan sepi sebaiknya tidak usah pelajari pikiran Bung Hatta, sebab pasti akan berada dalam jalan kesendirian,” ungkap Suroto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, ide Suroto mendapat banyak kritik dan penolakan dari berbagai pihak. Bahkan, ide itu juga dipelintir untuk menjatuhkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden (paslon) di Pemilu 2024.

“Saya sekarang seperti sedang merasa sendirian, di-bully atas ide pengkonversian BUMN dari badan hukum persero kapitalis menuju kepemilikan demokratis oleh rakyat langsung melalui jalan koperasi,” beber Suroto.

Baca Juga: BUMN PT Virama Karya (Persero), Buka Lowongan Posisi Staf Legal Corporate

Suroto menegaskan bahwa ide tersebut bukan bermaksud untuk membubarkan BUMN, tapi untuk membuat BUMN menjadi lebih transparan, demokratis, dan menguntungkan rakyat. Ia mengatakan bahwa rakyat juga berhak untuk menikmati usaha-usaha BUMN secara langsung.

“Banyak komentar seakan ide saya tidak realistis, dipelintir menjadi seakan ide saya ingin bubarkan BUMN. Padahal tujuannya adalah agar rakyat tetap memiliki kendali atas aset strategis negara, agar rakyat tidak jadi korban komersialisasi dan komodifikasi BUMN, agar BUMN menjadi lebih transparan dan demokratis, agar rakyat juga dapat turut menikmati usaha-usaha BUMN secara langsung,” pungkas Suroto.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU