Jakarta (optika.id) - Keputusan PKB mengajukan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 ini sangat tepat. Karena itu imbauan Sekjen PBNU agar PKB kembali ke jalan yang benar dipertanyakan.
Kalau kita melihat secara objektif, sesungguhnya (PKB) sudah benar (dan) di jalan yang benar, jelas penulis Ensiklopedi Abdurrahman Wahid: Riwayat Gus Dur, Mukhlas Syarkun di kanal YouTube Padasuka TV, dikutip, Selasa, (20/2/2024).
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Dalam amatan aktivis NU ini, Ketua Umum DPP PKB yang akrab disapa Gus Muhaimin itu telah mewarnai proses politik nasional sesuai standar demokrasi.
Muhaimin juga menjalankan agenda-agenda kampanye sangat baik dengan menonjolkan kampanye dialogis. Terlebih Anies Baswedan telah memberi warna baru dalam kontestasi pilpres lewat program Desak Anies.
Desak Anies itu memberi inspirasi baru terhadap model-model kampanye yang sangat edukatif, terbuka, dan cukup berkualitas, ungkap aktivis NU.
Kalau itu yang dilihat, maka keliru Pak Sekjen PBNU mengatakan (PKB) di jalan yang salah, sambungnya.
Justru menurutnya, keputusan Gus Ipul mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang patut dipertanyakan. Karena, dia menjelaskan, paslon yang didukung Gus Ipul itu berbau dinasti politik, memperkosa konstitusi, dan tidak memiliki irisan dengan NU.
Karena itu menurutnya, mestinya Gus Ipul mendukung Muhaimin sebagai sesama warga NU.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Harapannya kalau sesama kader NU, mestinya mungkin ya, afdhal-nya itu mendukung saudaranya sendiri, apalagi sesama NU, sesama Jawa Timur, kok malah dukung orang lain, tandasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia pun menyesalkan Gus Ipul, selain tidak mendukung Muhaimin, juga terus memproduksi pernyataan-pernyataan yang dapat merenggangkan antara PKB dan NU secara struktural. Padahal kedua belah pihak memiliki ikatan yang sangat kuat.
NU dan PKB itu mempunyai hubungan yang sangat kuat sekali, hubungan historis, hubungan ideologis, dan hubungan aspiratif, pungkasnya.
Sebelumnya, Gus Ipul meminta agar PKB kembali ke jalan yang benar yang sesuai dengan arahan NU. Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama, kata Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya pada Minggu kemarin.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur, ini mengklaim para elit PKB tidak pernah mendengarkan para ulama dan kiai NU untuk menentukan arah politik.
PKB salah mengambil jalan sehingga menimbulkan langkah yang membingungkan ulama, kiai, juga membingungkan warga NU. Bisa dilihat hasil pemilu ini. Jadi, segeralah kembali ke pangkuan NU, kata dia.
Dia pun mengingatkan PKB agar menerima apa pun hasil pemilu. PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana, pungkasnya.
Editor : Pahlevi