Larangan TikTok Di AS Untuk Membela Israel

author Dani

- Pewarta

Senin, 18 Mar 2024 08:45 WIB

Larangan TikTok Di AS Untuk Membela Israel

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Cina Terus Mendekati Indonesia

Surabaya (optika.id) - Perdagangan bebas yang di gagas Amerika Serikat menjadi senjatanya dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Negeri Paman Sam ini sering menuntut negara lain untuk membuka pasar bagi produk-produk dan jasa buatan Amerika Serikat atas nama prinsip perdagangan bebas itu. Namun kalau menyangkut pesaingnya atau competitor dagang (dan politik) dan demi keamanan nasional, maka Amerika Serikat nampaknya tidak mengindahkan prinsip perdagangan bebas itu.

Seperti diketahui Kongres Amerika Serikat pada hari Rabu tanggal 13 Maret 2024 mengadakan sidang untuk meloloskan langkah yang dapat mengarah pada penjualan paksa atau larangan aplikasi berbagi video TikTok di Amerika Serikat, di tengah kekhawatiran bahwa platform milik China dapat digunakan untuk memantau dan memanipulasi orang Amerika. Para anggota DPR AS berpendapat bahwa aplikasi TikTok ini bisa dipakai pemerintah Komunis Cina beserta mliter dan intelijennya untuk mengumpulkan data dari warga Amerika Serikat.

Baca Juga: Nilai Rupiah Anjlok

Namun bagi Richard Medhurst seorang jurnalis independen dan komentator politik di London, salah satu alasan Amerika Serikat melarang TikTok adalah untuk membela Israel. Jurnalis yang lahir di Damaskus Siria berdarah campuran Inggris dan Arab dan fasih berbahasa Arab, Inggris, Jerman dan Perancis ini merekam berbagai pendapat politisi AS tentang TikTok yang dipakai untuk menyebarkan faham anti-Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Richard Medhurst dalam tayangan videonya menayangkan pendapat anggota DPR AS Ted Cruz ketika dalam sidang hearing dengan CEO TikTok Shou Zi Chew – warga negara Singapura dengan nada keras mengatakan bahwa TikTok di Cina mempromosikan ilmu pengetahuan dan matematik untuk anak-anak kecil, tapi di AS aplikasi ini digunakan untu mengajari anak-anak AS soal kekerasan dan menyebarkan propaganda anti - Israel. Tidak hanya Ted Cruz, banyak pejabat AS yang mengkhawatirkan aplikasi TikTok digunakan untuk menyebarkan kebencian terhadap Israel.

Baca Juga: Korupsi Turun Temurun

Para pejabat pemerintahan dan politisi Amerika Serikat dewasa ini juga mulai khawatir bahwa rakyat di negerinya terutama anak-anak mudanya banyak yang bersimpati pada Hamas, Palestina dan antipati pada Israel sekutu abadi negeri Paman Sam ini. Richard Medhurst berpendapat bahwa dulu rakyat Amerika Serikat hanya dicekoki dengan berita-berita yang sepihak dari media mainstream terutama soal bagusnya negara Israel. Sekarang rakyat Amerika Serikat tidak menggantungkan lagi dengan sumber berita dari media mainstreamnya, namun banyak mendapatkan berita tentang penderitaan rakyat Palestina dan kekejaman tentara Israel- dari media alternatif seperti podcast, youtube, X dan TikTok. Karena itu bisa dimaklumi ratusan ribu orang Amerika Serikat melakukan demonstrasi di berbagai kota besar termasuk ibukota Washinton DC memprotes tindakan genosida tentara Israel terhadap penduduk Gaza Palestina. Mereka juga mengecam pemerintahnya yang selalu membantu Israel mengirim bantuan senjata untuk membunuh warga Palestina.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU