Menolak Membayar Pajak, Kalau Tidak Ada Pelayanan Publik

author Dani

- Pewarta

Senin, 18 Mar 2024 16:07 WIB

Menolak Membayar Pajak, Kalau Tidak Ada Pelayanan Publik

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Cina Terus Mendekati Indonesia

Surabaya (optika.id) - Di Amerika Serikat warganya harus membayar berbagai macam pajak kepada pemerintah, sebaliknya nanti uang pajak dari rakyat itu akan dikembalikan dalam bentuk pembangunan atau pelayanan kepada masyarakat. Namun sering terjadi rakyat Amerika Serikat berani menolak membayar pajak bila pemerintah abai dalam memberikan pelayanan kepada publik. Hal ini salah satunya terjadi di Oakland California.

Beberapa pemilik usaha kecil yang telah menjadi sasaran pencuri beberapa kali mengatakan mereka muak dengan kurangnya layanan kota di Oakland, dan mereka mengancam untuk tidak membayar pajak mereka sampai Oakland menyediakan lebih banyak patroli polisi dan jalan-jalan yang aman dan bersih. Pekerja di Cybelle's Pizza di Distrik Dimond mengatakan itu sama sekali bukan bisnis seperti biasa.

“Kami takut akan hidup kami. Sekarang, Distrik Dimond tidak sama dengan tahun-tahun saya bekerja," kata Manajer Nestor Sanchez pada hari Senin. Video pengawasan menunjukkan dia baru-baru ini menghentikan seorang pria dari meraih konter untuk mengambil mesin kasir. Sanchez melawan balik dengan mengeluarkan palu. Dia mengatakan dia siap dengan palu itu karena ini adalah kedua kalinya seseorang datang untuk merampok bisnis. Sanchez mengatakan pada bulan Januari, restoran itu dibobol dua kali, dan dirampok dua kali. "Kami benar-benar berjuang. Penjualan turun 20%," kata Sanchez.

Baca Juga: Nilai Rupiah Anjlok

Beberapa pemilik bisnis Oakland yang frustrasi memperingatkan kota bahwa mereka akan berhenti membayar pajak sampai kota mulai memberi mereka lingkungan yang lebih aman untuk beroperasi. Mereka meminta lebih banyak pemilik usaha kecil untuk bergabung dengan mereka dan memaksa kota untuk memberikan lebih banyak patroli dan perlindungan polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Amerika Serikat ada seruan yang terkenal yaitu “No Taxation Without Representation” atau “Tolak bayar pajaktanpa perwakilan rakyat" adalah sebuah seruan dalam Perang Kemerdekaan Amerika. Selama revolusi berlangsung, pendukung kemerdekaan Amerika Serikat memprotes kenyataan bahwa ke-13 koloni harus membayar pajak ke penjajah Inggris di London, tetapi mereka tidak memiliki perwakilan di Parlemen. Intinya rakyat bisa menolak membayar pajak apabila mereka tidak dilibatkan dalam kebijakan pemerintah. Dalam contoh di Oakland itu rakyat menolak membayar pajak apabila kebijakan pemerintah untuk rakyat tidak dilaksanakan oleh pemerintah.

Kita di Indonesia, sering melihat video yang viral dari negeri Paman Sam ini dimana ratusan orang menjarah toko-toko di beberapa negara bagian, bahkan toko-toko yang menjual barang branded yang mewah juga dijarah. Kita juga menyaksikan video yang menggambarkan banyaknya gelandangan yang tidak memiliki rumah seperti yang terlihat di San Franscisco, Los Angeles dsb. Mereka yang homeless dan tidak memiliki pekerjaan itu rentan melakukan kejahatan seperti menjarah toko-toko. Karena itu banyak warga terutama kalangan usaha kecil menengah mempertanyakan kehadiran pemerintah, mengingat mereka sebagai warga negara sudah melaksanakan kewajiban membayar pajak.

Baca Juga: Korupsi Turun Temurun

Di negeri Paman Sam ini warga di kawasan perumahan misalnya bisa memprotes Walikota atau pemimpin daerah karena jalan-jalan di kawasan mereka “jeglong-jeglong” atau berlubang-lubang mengingat mereka adalah pembayar pajak yang loyal kepada pemerintah. Sebaliknya mereka menuntut pemerintah kalau tidak melaksanakan pembangunan dari pembayaran pajak mereka. Warga inijuga bisa marah bila uang hasil pembayaran pajak itu digunakan untuk kepentingan pribadi para pejabat negara dan keluarganya.

Kejadian seperti itu nampaknya belum terjadi di negeri kita ini dimana warga perumahan atau perkampungan marah kepada Walikota atau Bupati karena melihat kawasannya kumuh, air ledeng mampet, jalan berlubang dan banjir.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU