Bambang Cipto: Pemilu dan Campur Tangan Asing

author Danny

- Pewarta

Minggu, 07 Apr 2024 09:58 WIB

Bambang Cipto: Pemilu dan Campur Tangan Asing

Surabaya (optika.id) - Professor of International Relations at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengatakan kepentingan China untuk Prabowo yang mana selama lebih dari 10 tahun China telah membelanjakan dana pembangunan hampir $1 Triliun untuk membantu pembangunan proyek infrastruktur di berbagai kawasan dunia, khususnya negara miskin. 

Kawasan Asia Tenggara dan Afrika merupakan dua kawasan yang paling banyak mendapatkan gelontoran dana dari BRI. Menurut pakar ekonomi, untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi 5%, Indonesia sangat membutuhkan investasi asing. Investasi asing sangat dibutuhkan Indonesia untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Karena jika pertumbuhan ekonomi negative dalam dua kwartal Indonesia akan memasuki resesi yang merugikan rakyat. 

Baca Juga: NasDem Tidak Mau Masuk Kabinet Prabowo, Meskipun Bukan Oposisi

"Satu hal yang sangat diperhatikan, Prabowo oleh karena itu tau persoalan itu maka harus baik-baik dengan Beijing. Salah satu investasi asing itu dari China meskipun pada dasarnya yang terbanyak adalah dari Singapura. Paling tidak kedatangan beliau disertai harapan memperoleh kemudahan dalam mengakses investasi China. Beliau mengungkapkan akan melanjutkan IKN yang mana sudah diinisiasi oleh Jokowi terlebih dahulu," ujar Prof Bambang Cipto kepada Optika.id, Minggu, (7/4/2024). 

Baca Juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo

Perusahaan investasi di Beijing, sudah menyatakan akan melakukan investasi di IKN. Meski demikian, masyarakat harus tahu persis bahwa bantuan China lewat BRI bukan satu hal yang menggembirakan, tetapi juga ada potensi karena memang bantuan dari China cenderung tertutup sehingga bisa berpotensi menimbulkan korupsi. Negara-negara penerimaan dana BRI pada umumnya menunjukkan skor indeks persepsi korupsi yang rendah berarti ada korupsi tinggi. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bantuan China bagi negara-negara berkembang dipandang jauh lebih penting. Dampak kunjungan Prabowo ke Beijing terhadap MK tergantung pada tingkat independensi MK sendiri. Jika MK merasa bebas dari beban tekanan eksternal domestik maupun asing serta menggunakan hati nurani jujur maka MK akan mengambil keputusan mandiri. Jika keputusan MK memenangkan para penggugat sengketa pilpres 2024 maka akan muncul presiden baru. 

Baca Juga: RPJP Prabowo Subianto, Ini yang Harus Diperhatikan

"Bahwa siapapun yang terpilih nanti ada hal-hal tantangan yang berat. Melihat dari BPS, SDM Indonesia yang mempunyai latar belakang perguruan tinggi hanya sedikit, sementara dibandingkan dengan negara lain. Korea mempunyai lulusan perguruan tinggi 70% sehingga ekonomi Korea sangat maju sekali, Amerika 40%, Taiwan 82%. Kita hanya 10%, siapapun Presiden nanti harus memperhatikan aspek ini, memang tidak mudah tetapi siapapun Presidennya nanti akan ada masalah besar," pungkasnya dalam Diskusi Forum Insan Cita dengan Tajuk "Undangan Xi Jinping, Prabowo dan Sidang Gugatan Pilpres di MK" melalui kanal YouTube.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU