Gua Mainin Dulu Dong

author Danny

- Pewarta

Senin, 27 Mei 2024 19:26 WIB

Gua Mainin Dulu Dong

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Surabaya (optika.id) - Masyarakat yang melek dan tertarik isu-isu politik tentu mencermati hasil Rakernas ke V PDI Perjuangan di AncolJakarta baru-baru ini. Apa yang dibicarakan, apa sikap PDIP dalam konstelasi politik nasional? juga dinantikan publik yang mengikuti jalannya Rakernas itu.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Sebagai partai besar PDI-P dalam Rakernas itu membicarakan persoalan berbagai isu ekonomi baik nasional maupun global, ancaman krisis pangan, disrupsi kehidupan akibat perkembangan teknologi yang cepat, pertaruangan kepentingan geopolitik global yang rawan menimbulkan konflik berkepanjangan. Semua isu ini tentuakan memiliki dampak yang serius dalam kehidupan nasional.

PDI-P dalam Rakernas V juga mengungkapkan kekecewaannya dalam penyelenggaraan Pemilu dengan mengatakan bahwa Pemilu 2024 kemarin itu merupakan yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia. Hal itu disebabkan maraknya praktik politik uang, ketidaknetralan penyelenggara Pemilu, intervensi aparat hukum, pelanggaran etika dsb. Apa yang dikecewakan PDI-P itu sebenarnya sudah disuarakan publik yang mengkritisi penyelenggaraan Pemilu 2024. Dalam hal ini PDI-P merekomendasikan adanya peningkatan kualitas demokrasi yang lebih baik.

Masyarakat yang mengamati Rakernas V PDI-P itu tentu memandang apa yang dikemukakan partai besar inisebagai narasi yang normatif saja yang sebagian besar masyarakat juga faham akan isu-isu yang dilontarkan PDI-P itu. Namun yang ditunggu masyarakat bukanlah hal-halyang normatif, yang mereka tunggu apa sikap PDI-P terutama Ketua Umumnya Ibu Megawati Soekarnoputri akan pertanyaan publik dan kader-kader PDI-P sendiri apakah PDIP berada diluar pemerintahan atau memilih merapat pada Prabowo-Gibran, tepatnya merapat keJokowi sebagai mantan Petugas Partai PDI-P karena Jokowi untuk sementara ini masih menjadi King Maker.

Rakernas V PDI Perjuangan yang digelar di Beach International Stadium, Ancol, Jakarta dan telah resmi ditutup pada Minggu (26/5/2024) menampilkan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bicara soal sikap politik partainya di pemerintahan selanjutnya. Megawati menilai sikap politik PDIP terkait pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih perlu perhitungan. Masih memerlukan "political calculation, apa untung dan rugi nya bagi PDI-P berada diluar pemerintahan atau bergabung didalam pemerintahan kedepannya. Bagi pengikut setia PDI-P tentu tidak menginginkan partainya bergabung dengan Prabowo, Jokowi dan Gibran karena sudah dikhianati.

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

"Lah ini kan juga, kan 'Sikap politik partai berada di dalam atau di luar pemerintahan', gitu kan. Lah iya, loh enak ae. Kalau menit ini saya ngomong, hi-hi, kan harus dihitung secara politik," kata Megawati.  "Aku sambil sarapan gitukan, aku bilang he-he enak aja, ya dong. Gua mainin dulu dong," ujar Megawati disambut riuh kader PDIP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kita lalu bertanya apa yang dimaksud oleh Bu Mega gua mainin dulu itu? Apakah itu berarti Bu Megawati melakukan politik tarik ulur terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran dimana Jokowi ada dibelakangnya? Apakah Bu Mega melakukan kalkulasi kalau aku merapatke Prabowo-Gibran, Aku dapat apa?; atau kalau mau bergabung dengan pemerintahan baru yang proses Pemilunya dianggap PDI-P paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia akan mengecewakan jutaan pendukungnya yang setia; atau kalau bergabung maka persoalan hukum yang menjerat kader-kader nya bisa dilupakan? dsb.

Apapun sikap yang diambil Bu Megawati/PDI-P apakah diluar atau didalam pemerintahan yang baru, maka kemungkinan besar ada unsur sikap pragmatis yang dalam ilmu politik disebut political pragmatism.

Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Nantinya ada yang menjawab atau berkilah bahwa sikap pragmatis itu diambil karena memang politik itu dinamis, atau politik itu cair.

Wallahu Alam.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU