Pahlawannya Adalah Mahasiswa Dan Rakyat

author Danny

- Pewarta

Selasa, 28 Mei 2024 16:43 WIB

Pahlawannya Adalah Mahasiswa Dan Rakyat

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Ke 2 Terhadap Trump

Surabaya (optika.id) - Dalam pengelolaan perusahaan atau negara sering kita dengar kata manajemen konflik yaitu secara umum dijelaskan sebagai upaya untuk meredam adanya konflik dengan cara mengidentifikasi masalah dan mencari solusi pemecahan masalah.

Namun dalam praktek politik dimanapun didunia ini sering terjadi otoritas membiarkan konflik dilapangan itu terjadi dan ketika sudah dalam kondisi kacau maka ada otoritas negara yang berusaha meredam konflik itu supaya dikesankan bahwa dialah pahlawan yang menyelesaikan kekacauan itu. Namun cara-cara seperti itu saya yakin tidak dilakukan di dunia pendidikan demi kepentingan citra politik jangka pendek.

Dewasa ini rakyat, orang tua murid terutama para mahasiswa yang bergerak melakukan protes atau menyuarakan kritikannya yang keras tentang begitu mahalnya UKT atau Uang Kuliah Tunggal di berbagai perguruan tinggi di negeri ini, Jumlah kenaikan itu sangatlah tidak masuk akal bila dibandingkan dengan kondisi ekonomi rakyat yang pendapatannya pas-pas an sehingga ada beberapa berita yang mengabarkan ada mahasiswa/mahasiswi yang terpaksa keluar dari kampusnya padahal yang bersangkutan merupakan mahasiswa yang pintar karena keluarganya tidak mampu membiayai UKT yang mahal itu.

Kondisi yang runyam itu ditambah dengan beberapa pernyataan pejabat negara yang tidak motivating atau memberi semangat misalnya masuk perguruan tinggi itutidak wajib, atau perguruan tinggi itu penting tapi tidaksemua harus masuk perguruan tinggi. Pendidikan tidak hanya penting karena tercantum dalam Undang-Undang negara, namun tantangan perekonomian global kedepannya itu memerlukan inovasi dan kreativitas yang tinggi dari anak-anak bangsa, dan hal itu bisa dicapai antara lain dari dunia pendidikan.

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Juga Dipecah – Belah Seperti Parpol

Lalu ada berita bahwa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan pembatalan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin kemarin, 27 Mei 2024. Diketahui sebelumnya, gelombang protes menolak kenaikan UKT datang dari berbagai pihak, seperti mahasiswa, calon mahasiswa baru, masyarakat, hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)."PTN perlu merangkul calon mahasiswa baru yang belum daftar ulang atau mengundurkan diri akibat UKT yang tinggi," kata Nadiem, dari siaran pers yang diterima Tempo, Senin malam, 27 Mei 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Nadiem, keputusan tersebut diambil setelahpemerintah berdialog dengan para rektor universitas dan mendengar aspirasi dari berbagai pemangku kepentinganterkait isu yang belakangan menjadi sorotan publik ini."Kemendikbudristek telah mengambil keputusan untukmembatalkan kenaikan UKT pada tahun ini dan kami akan merevaluasi semua permintaan peningkatan UKT dari PTN, kata Nadiem usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara pada Senin kemarin, 27 Mei 2024.

Dia menjelaskan, untuk tahun ini tidak ada mahasiswa yang akan terdampak kebijakan kenaikan UKT. Sementara pemerintah, kata Nadiem, akan mengevaluasi satu per satu permintaan dari perguruan tinggi untuk peningkatan UKT tahun depan.

Baca Juga: Oh Ternyata Itu Hanya Analisa To …

Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa kenaikan UKT bisa saja dimulai pada tahun depan agar tidak terlalu mendadak seperti yang terjadi belakangan ini. Jokowi pun menekankan bahwa kenaikan UKT di setiap perguruan tinggi akan dikaji dan dikalkulasi terlebih dahulu oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. "Kemungkinan ini akan dievaluasi dulu, kemudian kenaikan setiap universitas akan dikaji dan dikalkulasi sehingga kemungkinan, ini masih kemungkinan, nanti ini kebijakan di Mendikbud akan dimulai kenaikannya tahun depan. Jadi ada jeda tidak langsung seperti sekarang ini," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin, (27/5/2024).

Berita yang menggembirakan bagi rakyat utamanya para mahasiswa itu tentu bukanlah karena pemerintah dianggap sebagai pahlawan yang baik hati yang mau menampung aspirasi rakyat seperti yang terjadi di permainan manajemen konflik - akan tetapi kebijakan pemerintah membatalkan kenaikan UKT itu karena rakyatdan mahasiswalah yang merupakan pahlawan sejati karena sudah dengan lantangnya menyuarakan hak berpendapat dan bersuaranya untuk menentang kenaikan biaya pendidikan yang menyengsarakan rakyat itu.

Saya sengaja menggunakan tanda kutip di kata menggembirakan itu, karena keputusan pemerintah membatalkan kenaikan UKT itu ternyata hanya untuk tahun ini yang ini berarti tahun berikutnya rakyat dan mahasiswa tidak tahu apakah UKT nantinya akan naik lagi.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU