Jakarta (optika.id) - Anies Baswedan punya kans menang di Pilgub Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024. Salah satunya karena incumbent 2017-2022 ini punya basis pemiluih loyal di Jakarta.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Jakarta Ahmad Khoirul Umam, Ph.D mengatakan, banyak variabel yang menjadi penentu kemenangan dalam sebuah kontestasi seperti di Pilgub Jakarta. Antara lain figur, jaringan partai, jaringan non partai, logistik, ideologi, faktor lain yang berpotensi sebagai pengunci pemenangan.
Dilihat dari variabel-variabel itu, Anies Baswedan punya kans kemenangan di Pilgub Jakarta, katanya dalam Diskusi Akhir Pekan yang digelar Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita bertema Menakar Peluang Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta 2024 melalui Zoom yang dilihat pada Minggu, (23/6/2024).
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) ini mengatakan, dari konteks figur Anies sangat memadai. Anies seorang petahana yang pernah memimpin Jakarta. Selama memimpin relatif tidak ada gejolak, bahkan ada catatan yang sangat baik dan diapresiasi.
Termasuk dari kader-kader PDIP yang tiba-tiba memberi sanjungan. Mungkin ini bagian dari pencerahan atau hidayah yang sedang turun, kemudian muncul sanjungan kepada Anies, jelasnya.
Direktur Utama Paramadina Public Policy Institute (PPPI) ini mengungkapkan, bisa jadi sanjungan PDIP kepada Anies ini bagian dari upaya penjajakan. Juga sekaligus mengirim sinyal politik untuk melakukan kerja sama atau koalisi, katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lulusan S3 Bidang Ilmu Politik dari University of Queensland Australia ini mengungkapkan, Anies punya basis pemilih loyal yang terkonsolidasi dengan baik. Anies adalah mantan capres, memang tidak menang di Pilpres 2024, tetapi gap kemenangan Prabowo di Jakarta tidak terpaut jauh.
Calon kompetitor Anies harus memahami jika ingin maju berkontestasi dengan Anies di Pilgub Jakarta. Suara Prabowo dan Anies hanya terpaut 38 ribu suara. Artinya Anies punya basis pemilih loyal di Jakarta yang relatif terjaga dengan baik, ungkap dosen mata kuliah Anti Korupsi, Demokratisasi di Asia Tenggara, Australia dan Pasifik, serta Diplomasi dan Politik Internasional di Paramadina Graduate School of Diplomacy (PGSD), Jakarta.
Menurut dia, basis pemilih loyal Anies di Jakarta ini tersebar di semua partai pengusung saat Pilpres 2024. Harus diakui Anies memberikan cocktail effect yang signifikan bagi partai-partai pengusung, ungkapnya.
Tiga partai pengusung; NasDem, PKB, dan PKS meraih suara tinggi untuk DPRD DKI Jakarta. NasDem dari tujuh menjadi 11 kursi, PKB dari lima menjadi 10 kursi, dan PKS dari 15 menjadi 18 kursi. PKS pun menjadi pemenang di Jakarta meski tidak memiliki golden ticket (mengusung sendiri cagub di Jakarta), kata Umam.
Editor : Pahlevi