Surabaya (optika.id) - Perusahaan pengembang dan penerbit gim Mobile Legend Bang-Bang (MLBB) Moonton Games berkomitmen membantu pembibitan atlet e-sport muda di Indonesia, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Timur agar bisa terjun ke industri pro-scene.
Senior Manager of Business Development & Community Moonton Games Erina Tan di Surabaya, Minggu mengatakan penjaringan bakat dimulai dengan menyelenggarakan kejuaraan tingkat sekolah dasar bertajuk "MLBB Goes to School" di Surabaya yang kini sudah memasuki fase akhir.
Baca Juga: Hasil Undian Grup World e-Sport Championship 2022 di Bali, MLBB: Indonesia Langsung Bertemu Filipina
"Kami sudah melalui survei hasilnya banyak pelajar SD yang gemar bermain MLBB dan punya tim, selain itu juga banyak bibit potensial yang bisa dibina," kata Erina dilansir Antara.
Pada ajang tersebut total diikuti 32 tim sekolah dasar negeri dari swasta dari wilayah Surabaya dan Malang, sedangkan pemain pada kompetisi itu mencapai 1.280 pelajar.
Sebelum bermain di fase akhir, puluh tim tersebut terlebih dahulu menjalani fase penyisihan, dari 18 Maret hingga 3 Mei 2024.
Baca Juga: Bali Jadi Tuan Rumah World e-Sport Championship 2022, Berikut Jadwal Lengkap 6 Cabang Gim
Kemudian di fase akhir ini menyisakan 4 tim, yakni SDN Pandanwangi dan SDN Kota Lama 1 asal Malang. Kemudian dua lainnya asal Surabaya adalah SDN Sawunggaling 1 serta SDK St Mary.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Grand final kami jadwalkan setelah pelajar menyelesaikan ujian akhir dan bertebaran dengan liburan sekolah supaya tidak mengganggu jam sekolahnya," ucapnya.
Baca Juga: Kisah Unik Ustadz Abi, Dakwah Lewat Games Mobile Legends Hingga Ganti Nama Hero Jadi Islami
Erina menyebut ke depannya para pemain yang mengikuti kejuaraan ini terus dipantau perkembangannya dan diharapkan banyak peserta mampu bersaing di pro-scene Nasional.
"Fokus jangka panjang, adalah industri e-sport. Kami ada batas usia 16 tahun untuk bisa mengikuti kejuaraan piala dunia MLBB, maka kami berikan pengalaman sehingga ada tujuan untuk diraih," kata dia.
Editor : Pahlevi