Modal Anies di Pilkada Jakarta: Elektabilitas yang Sangat Tinggi!

author Danny

- Pewarta

Jumat, 19 Jul 2024 19:14 WIB

Modal Anies di Pilkada Jakarta: Elektabilitas yang Sangat Tinggi!

Jakarta (optika.id) - Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Assoc. Prof. Dr. Khamim Zarkasih Putro, M. Si menyatakan, Anies Baswedan memiliki modal sosial yang bagus untuk berkontestasi di Pilgub Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024.

Modal sosial tersebut salah satunya elektabilitas Anies Baswedan yang menduduki posisi teratas dalam survei yang dilakukan Litbang Kompas terhadap sejumlah tokoh jelang Pilgub Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024.

Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!

Dalam survei yang dilakukan pada 15-20 Juni 2024 tersebut, Cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan meraih 29,28 persen. Nama-nama lain seperti Basuki Tjahja Purnama atau Ahok 20,0n Ridwan Kamil 8,5%.

Menurut Khamim, empat bulan ke depan pada gelaran Pilgub Jakarta, menjadi momen krusial. Namun untuk saat ini, setidaknya Anies di atas kertas punya modal sosial yang bagus. Di atas kertas punya peluang besar untuk memenangi kontestasi Pilgub Jakarta, katanya saat dihubungi, Kamis, 18 Juli 2024.

Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia

Namun Khamim mengingatkan kepada tim atau lingkaran Anies tetap harus mencermati situasi dengan cermat, termasuk ketika akan membangun koalisi partai pengusung maupun partai pendukung. Elektabilitas tinggi tetap harus mencermati dinamika yang ada, termasuk memilih bacawagubnya, katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Idealnya, kata dia, cawagub pendamping Anies bisa mendongkrak raihan suara atau memperluas ceruk pemenangan. Ibaratnya satu ditambah satu jadinya dua, syukur jadi tiga. Bukan satu ditambah satu jadinya tetap satu.

Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!

Ketua Pusat Studi Kebudayaan Indonesia dan Pengembangan Pendidikan Keagamaan UIN Sunan Kalijaga ini mengatakan, kesalahan membaca peta politik kekinian dapat berakibat fatal.

Menurut dia, survei hanya potret dari kondisi saat survei dilakukan, bukan fakta empat bulan ke depan saat Pilgub Jakarta berlangsung. Oleh karena itu, hasil survei jangan menjadikan Tim Anies kurang berhati-hati. Jadikan survei sebagai cambuk untuk bekerja secara lebih baik penuh kecermatan, tegasnya.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU