Iran Melampiaskan Dendamnya

author Pahlevi

- Pewarta

Rabu, 02 Okt 2024 08:20 WIB

Iran Melampiaskan Dendamnya


Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah
 
Optika.id - Setelah lama mencoba menahan diri, Iran akhirnya kehilangan kesabarannya setelah pemimpin sekutu utamanya Hizbullah Hassan Nasrallah dibunuh tentara Israel di Beirut; Iran telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, menembakkan sekitar 200 rudal ke negara itu dalam eskalasi terbaru di tengah berminggu-minggu kekerasan dan ketegangan yang melonjak di wilayah tersebut.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan pada hari Selasa tanggal 1 Oktober 2024 mereka menembakkan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap orang-orang di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan para pemimpin tinggi IRGC, Hamas dan Hizbullah.
 
Alarm berbunyi di Israel pada Selasa malam ketika rudal rudak Iran itu jatuh di kota-kota besar. Israel dan sekutu utamanya, Amerika Serikat, mengatakan militer masing-masing bekerja sama untuk menembak jatuh sebagian besar dari hampir 200 proyektil yang ditembakkan oleh Iran.

Baca Juga: Israel Menyerang Beirut

Tentara Israel mengatakan hanya "beberapa" serangan yang tercatat di bagian tengah dan selatan negara itu sementara dua orang terluka akibat pecahan peluru yang jatuh di daerah Tel Aviv, menurut layanan darurat Israel.
 
Rincian pasti dari operasi Iran masih belum jelas, tetapi IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal itu ditujukan untuk "target militer dan keamanan vital" di Israel. IRGC kemudian mengatakan bahwa serangannya ditujukan khusus pada tiga pangkalan militer di daerah Tel Aviv. Serangan itu, yang disertai dengan serangan siber skala besar, juga menggunakan rudal balistik hipersonik Fatah baru Iran untuk pertama kalinya, menurut media pemerintah Iran.

Baca Juga: Unusa Masuk Radar Dunia

Militer Israel mengatakan pihaknya mencegat "sejumlah besar" dari 180 rudal balistik yang diluncurkan oleh Iran, tetapi ada dampak "terisolasi" di Israel tengah dan selatan. Sebaliknya IRGC mengatakan bahwa 90 persen proyektil yang ditembakkan mengenai target mereka.
 
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan militer Amerika "berkoordinasi erat" dengan rekan-rekannya dari Israel untuk menembak jatuh proyektil. "Kapal perusak angkatan laut AS bergabung dengan unit pertahanan udara Israel dalam menembakkan pencegat untuk menembak jatuh rudal masuk," kata Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sullivan mengatakan tidak ada kematian yang dilaporkan di Israel: "Singkatnya, berdasarkan apa yang kita ketahui pada saat ini, serangan ini tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif," katanya.
 
IRGC mengatakan serangan hari Selasa adalah sebagai tanggapan atas pembunuhan Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah Lebanon, dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan pekan lalu di Beirut, serta pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Juli 2024 lalu.
 
Para ahli telah memperingatkan selama setahun terakhir bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah perang Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina sejak Oktober 2023. Kelompok Hizbullah Lebanon mulai menembakkan roket ke Israel utara tak lama setelah perang Gaza dimulai, dengan mengatakan itu bertujuan untuk mendukung warga Palestina di kantong yang terkepung.

Baca Juga: Penutupan Kantor Al Jazeera di Tepi Barat, Upaya Penghapusan Kebenaran

Militer Israel telah baku tembak dengan Hizbullah melintasi perbatasan Israel-Lebanon sejak saat itu, membuat puluhan ribu orang mengungsi di kedua negara. Selama sebulan terakhir, militer Israel meningkatkan serangannya ke Lebanon, menyerang sasaran di ibu kota Beirut dan memicu lebih banyak ketakutan akan perang habis-habisan.
 
Seperti biasanya media barat dan Israel mengatakan bahwa serangan sekitar 200 rudal Iran itu gagal, namun pihak Iran sebaliknya mengatakan bahwa target militer Israel seperti lapangan terbang yang ada beberapa pesawat canggih buatan Amerika Serikat F35 dihancurkan, demikian pula pusat intelijen Israel menjadi target sasaran rudalnya.
 
Israel selama perang di Timur Tengah misalnya perang teluk 6 Oktober 1973 selalu menyerang wilayah negara lain seperti gurun Sinai, dataran tinggi Golan, jalur Gaza, Tepi Barat Palestina, Siria, Iraq dan Iran. Sepertinya kali ini dalam sejarah Israel wilayahnya diserbu pihak lawan seperti ketika milisi Hamas masuk wilayahnya pada 7 Oktober 2023, lalu roket-roket yang ditembakkan milisi Houthi Yaman dan Iran masuk jauh ke wilayah Israel.
 
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu bersumpah akan membalas serangan rudal-rudal Iran itu terhadap Iran; namun sebaliknya pihak Iran juga bersumpah bila Israel melakukan serangan, maka Iran akan melakukan serangan pembalasan yang lebih brutal.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU