Cita-Cita Saya Sekarang Ingin Mati

author Pahlevi

- Pewarta

Minggu, 06 Okt 2024 15:28 WIB

Cita-Cita Saya Sekarang Ingin Mati


Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Optika.id - Judul tulisan saya itu adalah sepenggal kalimat dari jeritan seorang anak kecil, laki-laki yang wajahnya penuh dengan darah akibat pemboman yang dilakukan oleh tentara Israel IDF di Gaza. Bocak laki-laki itu ketika diwawancarai salurang TV Al Jazeera pada hari Minggu tanggal 6 Oktober 2024 sambil menangis mengatakan bahwa sebenarnya cita-citanya kalau nanti besar ingin menjadi seorang dokter, tapi sekarang cita-citanya hanya ingin mati mengingat pembunuhan yang terus menerus dilakukan oleh tentara Israel di Gaza Palestina.

Baca Juga: Iran Melampiaskan Dendamnya

Genosida yang dilakukan Israel itu selama ini sudah membunuh hampir 42.000 orang dimana sekitar 17.000 nya adalah anak-anak kecil. Sekitar 19.000 anak-anak Palestina juga sudah menjadi yatim atau yatim piatu karena seluruh keluarganya juga terbunuh.

Bagi orang yang sudah menjadi kakek seperti saya, maka melihat tayangan anak-anak kecil Palestina yang terbunuh, tubuhnya hancur, kakinya diamputasi dsb tentu menangis karena ingat cucu-cucu sendiri. Saya juga menangis melihat tayangan wartawan Al Jazeera yang mewancarai seorang gadis kecil cantik di pengungsian di Doha Qatar yang mengatakan bahwa dia tidak bisa bahagia atau senang di tempat penampungan yang bersih dan penuh mainan anak-anak bila anak-anak di Gaza menderita karena pembunuhan yang dilakukan Israel itu. bagaimana saya bahagia bila teman-teman, saudara-saudara saya menderita di Gaza kata dia sambil mengusap air matanya.

Baca Juga: Anggota Parlemen yang Terhormat Perlu Tahu Perkembangan Zaman

Perang di Gaza Palestina antara tentara Israel dan para pejuang perlawanan di Gaza masih berlangsung, malahan Israel memperluas gempurannya di wilayah Tepi Barat atau the West Bank dan sudah membunuh banyak warga Palestina. Bahkan Israel juga memperluas serangannya ke wilayah Lebanon untuk menghancurkan pasukan Hisbullah Lebanon karena milisi Islam ini membela mati-matian Hamas di Gaza. Israel pertama memaparkan rencananya untuk melakukan invasi darat ke wilayah selatan Lebanon yang diyakini pusat milisi Hisbullah. Namun kenyataannya Israel memperluas serangannya ke wilayah ibukota Lebanon- Beirut. Berbagai media melaporkan sudah ada sekitar 2.000 warga Lebanon yang gugur akibat pemboman yang dilakukan Israel. Negara Zionis itu berdalih melakukan pembunuhan tokoh-tokoh Hisbullah di Lebanon dan memang Israel berhasil membunuh mereka itu termasuk pimpinan tertinggi Hisbullah Hassan Nasrallah, namun Israel dalam melakukan aksinya itu menyasar gedung-gedung perumahan yang dihuni warga biasa bukan pasukan Hisbullah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perang nampaknya akan lebih meluas ketika Israel berjanji akan membalas serangan 200 rudal Iran tanggal 1 Oktober 2024 lalu ke negaranya (Iran meng-klaim meluncurkan 400 rudal balistiknya). Dan apabila rencana Israel benar-benar diwujudkan maka perang ini akan menjadi perang regional yang akan menyeret Iran, Siria, Irak, milisi Houthi di Yaman kedalam peperangan.

Baca Juga: Suasana Kampung Saya Menjelang 30 September 1965

Seperti biasanya sekutu abadi Israel yakni Amerika Serikat menyatakan sikapnya yang setuju adanya gencatan senjata di Palestina maupun Lebanon. Tapi banyak negara terutama negara-negara the global south meragukan sikap Amerika Serikat itu karena negeri Paman Sam ini masih mensuply senjata ke Israel yang digunakan untuk membunuh warga Palestina dan Lebanon. Pernyataan resmi Amerika Serikat itu disebut hanya empty words atau omong kosong belaka.

Perekonomian dunia akan terguncang bila Israel benar-benar mewujudkan rencana balas dendamnya untuk menyerang Iran, dimana salah satu targetnya disamping reaktor nuklir juga kilang-kilang minyak Iran. Hal ini yang mengakibatkan harga minyak dunia akan naik dan akibatnya perekonomian dunia akan mengalami gejolak.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU