Optika.id - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, menanggapi pernyataan dalam debat perdana Pilkada Jatim pekan lalu yang menyebut warga Pulau Madura kurang diperhatikan. Saat menghadiri Deklarasi Brigade Bunda di Surabaya, Kamis (24/10/2024) sore, Khofifah mengatakan, "Maaf, yang bicara soal Madura kurang diperhatikan itu mungkin kurang blusukan, ngopi-nya kurang jauh." Ia menegaskan, selama lima tahun terakhir menjabat sebagai Gubernur Jatim, Pulau Madura justru mendapatkan perhatian khusus, terutama dalam pembangunan infrastruktur.
Khofifah menjelaskan, "Dalam debat kemarin saya baru menyebut empat dermaga, padahal ada sembilan dermaga yang saya bangun." Ia juga menyoroti pembangunan infrastruktur elektrifikasi serta pengiriman bantuan logistik ke Kepulauan Masalembu, Madura, bekerja sama dengan Komando Armada II melalui KRI.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Soroti Faktor Kemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub DKI 2024
Dermaga-dermaga yang telah dibangun, antara lain di Pulau Kangean, Sapeken, Gili Iyang, dan Gili Ketapang. Namun, dalam debat tersebut, Cagub Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, menyoroti bahwa pembangunan ekonomi di Pulau Madura masih belum optimal. Luluk menilai, kurangnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap potensi sumber daya alam Madura menjadi salah satu penyebabnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Kepala dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 2024 di Jatim
Luluk juga menyoroti ketergantungan Madura terhadap garam dan jagung impor, meski Madura dikenal sebagai "pulau garam." Selain itu, Jembatan Suramadu yang ada saat ini masih lebih berfungsi sebagai sarana lalu lintas masyarakat, belum dimaksimalkan sebagai infrastruktur untuk meningkatkan ekonomi lokal Madura.
Editor : Pahlevi