Optika.id - Karya buku yang unik diluncurkan komedian HM Cheng Hoo Djadi Galajapo di RM Pecel Bu Kus, Jl. Barata Jaya XX Surabaya, Jumat kemarin (7/3/2025). Bertajuk "60 Fatwa Imam Besar Pelawak Indonesia", merupakan karya bukunya yang ke-8 dan sekaligus menandai ulang tahunnya yang ke-60. Hadir dalam acara tersebut wartawan senior yang juga penyair, Amang Mawardi dan Toto Sonata.
Buku ini dirancang dengan desain yang menarik. Dicetak semi lux dengan tebal 80 halaman dan diterbitkan oleh Penerbit Meja Tamu Sidoarjo. Menegaskan usianya yang ke-60, buku ini juga berisi 60 ungkapan atau pepatah dari sang penulis. Sebagai seorang MC dan komedian yang juga pendakwah di berbagai acara, kalimat-kalimat yang ia tulis mengandung pesan-pesan keagamaan yang cukup dalam maknanya, namun tetap saja ia selipkan unsur humor di dalamnya.
Misalnya kata fatwa yang ia gunakan sebagai judul buku, adalah akronim dari wafat dengan tertawa.
"Semoga fatwa bisa menjadikan kita wafat dengan tertawa. Pulang dengan gembira ke rumah kita bersama. Rumah kasih sayang yang penuh dengan cinta," ujar Djadi.
Demikian juga beberapa tulisan yang lain di isi buku banyak mengandung akronim yang merupakan salah satu ciri khasnya jika tampil di panggung. Misalnya Fatwa 2 berikut : Islam terpecah menjadi 73 golongan, yang masuk surga adalah golongan ISLAM KTP (Indah Sabar Lembut Adil Mendamaikan Komitmen terhadap Pancasila).
Atau Fatwa 48 : Delapan karakter mulia arek Surabaya yaitu JANCUKAN (Jujur Adil Nasionalis Cerdas Ulet Kreatif Anti-maksiat, Nurut aturan) laksanakan dan buktikan.
Jarwo Kwat Ketua Umum PaSKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia) dalam pengantar buku ini antara lain menulis, bahwa buku ini menarik. Tidak hanya isi fatwanya namun juga ditulis oleh seorang komedian yang umumnya dianggap hanya mampu menghibur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bernama asli Sudjadi, pria kelahiran Cerme Gresik ini mulai melawak sejak 1980, saat masih SMP kelas 3. Setelah lulus dari IKIP Negeri Surabaya (sekarang Unesa), ia sempat mengajar SMP dan SMA selama beberapa tahun. Karir melawaknya bersinar setelah membentuk grup Galajapo bersama Lutfie dan Priyo Aljabar. Grup ini terbentuk setelah ketiganya mendapat juara dalam lomba lawak yang diadakan oleh harian Jawa Pos tahun 1980.
Sedangkan Galajapo sendiri adalah singkatan dari Gabungan Lawak Jawa Pos. Walaupun kedua temannya sudah meninggal dunia, Djadi masih tetap menggunakan nama Galajapo di belakang namanya.
Editor : Pahlevi