Optika.id-Abdullah Hammoud (31 tahun) terpilih menjadi Wali Kota Dearborn, Amerika Serikat. Sebelumnya, Hammoud adalah Anggota Dewan Perwakilan Daerah Michigan, Amerika Serikat.
Hammoud merupakan keturunan Arab Amerika. Menjadi wali kota Muslim pertama di Negeri Paman Sam. Setelah mencari tau Kota Dearborn memang dikenal sebagai ibu kota Arab di Amerika.
Baca Juga: Eri Cahyadi Ingin Ciptakan Kampung Bebas Sampah di Surabaya
Berdasarkan perhitungan suara, Hammoud tercatat sudah mengantongi suara 55 persen.
Associated Press, Jumat (5/11/2021) melaporkan bahwa dengan jumlah itu, ia telah berhasil mengalahkan mantan komisaris Wayne County, Gary Woronchak, yang hanya meraup 45 persen suara.
Hammoud telah mencetak sejarah. Selain Muslim pertama, ia juga menjadi wali kota keturunan Arab-Amerika pertama di kota tersebut.
"Kepada anak perempuan dan laki-laki yang pernah dirundung karena keyakinan atau sukunya, untuk Anda yang pernah merasa namanya tidak disukai, dan kepada orang tua kita dan orang tua siapapun yang pernah dibuat malu karena bahasa Inggris mereka yang kacau namun tetap berusaha, hari ini adalah bukti bahwa Anda adalah orang Amerika seperti orang lain dan era baru di Dearborn," kata Hammoud.
Sebelum maju ke pemilihan wali kota, Hammoud sudah tiga periode menjabat sebagai Dewan Perwakilan Daerah di Michigan.
Dia memiliki gelar master di bidang administrasi bisnis dan master dalam bidang kesehatan masyarakat dari Universitas Michigan.
Dearborn merupakan kota dengan jumlah penduduk 100 ribu jiwa dan menjadi salah satu kota yang memiliki populasi warga Arab-Amerika terbesar di AS.
Kota itu pernah memiliki catatan hitam saat dipimpin oleh Orville Hubbard.
Ketika itu, ia menciptakan segregasi sosial dengan mencegah keluarga kulit hitam pindah ke komunitas, yang saat itu, sebagian besar kulit putih.
Hubbard menjabat dari tahun 1942 hingga 1977. Ia lalu meninggal pada 1982. Tahun 2015, ketika muncul tekanan dari Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, Dewan Kota Dearborn memutuskan menghapus nama Hubbard dari ruang dansa pusat kota, dan patung yang ada di Balai Kota dipindahkan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Libatkan TNI/Polri Dalam Sekolah Wasbang
Selama beberapa dekade terakhir, Dearborn menjadi lebih beragam secara ras. Sekitar sepertiga penduduk kota merupakan keturunan Timur Tengah dan 4 persen penduduk berkulit hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saya merasa terhormat dengan dukungan kalian para warga Deoborn. Kami warga sudah bersuara dengan lantang -- kami menginginkan perubahandan kepemimpinan yang berani, sebuah kepempinan untuk mengatasi segala tantangan yang dihadapi kota kami, kata Hammoud.
Hammoud menyebut kampanye untuk menyatukan kota akan memberikan pemerintahan kota yang layak untuk Dearborn yang diisi oleh beberapa solusi bijaksana.
Dalam pidato kemenangannya, Hammoud menyerukan persatuan dan mencatat Dearborn harus memanfaatkan budaya inovatifnya untuk berkembang di tengah pandemi.
Dearborn memiliki semua yang dibutuhkan untuk berkembang. Kami memiliki wirausahawan inovatif dan perusahaan kota asal, budaya yang kaya, dan lingkungan yang bersemangat. Kami hanya perlu bersatu dan bekerja sama sebagai satu kota, ujar dia.
Meskipun populasi lebih dari 100 ribu orang, sulit untuk mengetahui berapa banyak di Dearborn yang keturunan Arab karena Arab bukanlah pilihan dalam sensus AS. Perkiraan berkisar sekitar 40 ribu orang yang menjadikannya kota dengan konsentrasi tertinggi orang Arab dan orang-orang keturunan Arab di Amerika.
Baca Juga: Berkaca dari Pelayanan RSUD Soewandhie, Wali Kota Surabaya Ingin Pelayanan Kesehatan Diperbaiki
Ayah Hammoud datang dari Lebanon melalui Arab Saudi pada 1980-an. Ibunya yang berasal dari Bint Jbeil di Lebanon selatan berimigrasi ke Dearborn pada 1974. Dearborn adalah rumah bagi banyak pemuda Arab yang berorientasi politik dan kemenangan seperti yang dicapai Hammoud.
Tidak hilang dari saya bahwa datang dari latar belakang minoritas, ada sejumlah hambatan untuk masuk ke politik dan sebagian besar bidang pelayanan publik. Kemenangan Hammoud sangat menginspirasi, kata Organisator Politik Alabas Farhat (21 tahun) di Dearborn.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi