Stikosa-AWS Gandeng Serikat Mural Surabaya Gelar Workshop Wayang Kardus

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Sabtu, 13 Nov 2021 16:22 WIB

Stikosa-AWS Gandeng Serikat Mural Surabaya Gelar Workshop Wayang Kardus

i

Stikosa-AWS Gandeng Serikat Mural Surabaya Gelar Workshop Wayang Kardus

Optika, Surabaya - Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi- Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) berkolaborasi dengan Serikat Mural Surabaya (SMS) menggelar workshop Wayang Kardus dalam rangkaian Dies Natalis ke-57, Jumat (12/11/2021).

Ketua Stikosa-AWS, Dr. Meithiana Indrasari, mengatakan, harapannya di usia emas Stikosa-AWS agar menjadi kampus yang paham kondisi dan selalu update melalui merdeka belajar.

Baca Juga: Lamongan Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Akuntabilitas Dana

"Semoga nenjadi Kampus yang terus berkarya dalam dunia komunikasi. Serta kampus yang bermakna besar pada masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, M. Zurqoni, Ketua Ikatan Alumni Stikosa-AWS, menjelaskan, di era serba digital seperti sekarang ini, masyarakat perlu kembali ke dasarnya.

"Selama ini, semua serba digital, sebagai orang komunikasi kita Harus cerdas menyikapi dan janagan mau diperalat oleh alat," kata pria yang juga Ketua Penyelenggara acara ini.


Alfajr Xgo, Koordinator Serikat Mural Surabaya mengatakan, sebuah kehormatan bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk membuat karya bersama yang berkaitan dengan komunikasi.

"Kenapa memilih wayang, Wayang dulu  media komunikasi pada zamannya, yang tujuannya untuk menyampaikan pesan ke masyarakat luas," ujar Xgo sapaan akrabnya.

Masih dalam masa pandemi, Workshop yang diadakan terbatas dan diikuti 20 peserta dari unsur mahasiswa ini bertujuan untuk menumpuk rasa kreativitas generasi muda untuk peka terhadap permasalahan disekitarnya.

Baca Juga: Stikosa AWS Lakukan Riset Pemetaan Kompetensi Lulusan SMA/SMK di Jatim

"Dalam workshop kali ini mengangkat subtema seputar keresahan tentang kerusakan lingkungan, rasisme, anarkisme, dan isu-isu sosial yang sedang terjadi di masyarakat," katnaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menjelaskan Media kardus dipilih sebab dapat dijumpai dimana saja, mudah didapat dan murah. Ia menambahkan, wayang zaman dahulu dibuat dari kulit sapi yang harganya mahal dan perlu proses yang panjang.

Peserta disiapkan kardus, cat, kuas, gunting dang bahan lainnya dari panitia, kemudian peserta diberi kebebasan untuk menyangkan imajinasinya sesuai subtema yang diambil dibantu arahan dari SMS.

Hasil karya peserta workshop Wayang Kardus Dies Natalis Stikosa-AWS ke-57 ini akan nantinya akan dipamerkan di Jerman bersam dengan hasil karya workshop yang lain.

"Kami juga bekerja sama dengan taring padi dari jogja, karya ini nantinya akan dipamerkan di Jerman," pungkasnya. 

Baca Juga: Ironi Hari Kemerdekaan RI, Pers Berhadapan dengan Pembungkaman Digital

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU