Optika.id - Demonstrasi organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR/MPR RI berakhir ricuh. Seperti diberitakan sebelumnya, ada 15 tersangka dalam kasus ini akibat penyerangan terhadap anggota kepolisian.
Ormas Pemuda Pancasila pun menyampaikan permohonan maafnya. Mereka mengakui ada hal-hal di luar kontrol yang terjadi di lapangan.
"Saya sebagai sekretaris jenderal Majelis Nasional Pemuda Pancasila pertama-tama ingin mengucapkan permohonan maaf atas terjadinya kesalahpahaman yang terjadi tadi di lapangan," kata Sekjen MPN Pemuda Pancasila, Arif Rahman, kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).
Arif mengakui ada yang lepas dari kontrol massa saat aksi terjadi. Mengingat, anggota yang hadir juga cukup banyak.
"Ini memang kecerobohan juga, karena kami juga, teman-teman melakukan aksi banyak yang spontan," tambah dia.
Diketahui, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, polisi menampilkan sejumlah barang bukti senjata tajam hingga peluru kaliber 38 mm. Soal ini, Arif punya jawaban tersendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kalau sajam itu, kita ada Komti, Komando Inti, Mahatidana. Ini bagian Satgas kita, yang memang mungkin bagian dari perlengkapannya, ada sangkur TNI. Jadi menurut saya nanti coba cek lagi ke sana, jenis apa yang emang dipunya. Kalau memang sangkur, kita juga minta kebijakan kepada pihak Polda Metro, karena itu bagian dari perlengkapan yang memang ada di Komti kami."
"Tapi kalau memang jenisnya sudah yang lain-lain, silakan bisa ditindak secara hukum. Sambil kita melihat kesalahannya dan apa yang memang mereka lakukan yang akhirnya berbuat kesalahan," pungkasnya.
(Pahlevi)
Editor : Pahlevi