Optika.id-Aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini lagi-lagi menarik perhatian. Kali ini aksinya mengais batu yang menutupi lubang, saat dia meninjau lokasi bencana erupsi Gunung Semeru dikritisi oleh Ketua PB HMI Imam Rinaldi Nasution. Menurutnya apa yang dilakukan Risma itu hanya pencitraan belaka, dan tidak etis dilakukan.
"Tindakan yang dilakukan Menteri Sosial ini tidak lebih adalah untuk mendongkrak popularitas," kata Ketua PB HMI Imam Rinaldi Nasution dalam keterangannya, Rabu (8/12/2021).
Baca Juga: Pencitraan di Akhir Masa Jabatan, Pengamat Politik Stikosa AWS: Jangan Korbankan Masyarakat
Tindakan Risma yang memindahkan batu dengan tangan merupakan tindakan yang berlebihan. Menurut Imam, seharusnya ada alat yang bisa digunakan untuk mempersingkat pengerjaan pemindahan batu tersebut, daripada menggunakan tangan.
"Lagi-lagi kita prihatin dengan aksi Bu Menteri, padahal sebenarnya di sana sudah tersedia alat berat yang dapat mempermudah pekerjaan. Kita tidak tahu pasti apa maksud Bu Risma, namun memindahkan bebatuan seperti itu dengan satu tangan menurut kami tidak lain hanyalah untuk menarik simpati masyarakat," kata Imam.
Imam mengatakan tindakan Risma yang memindahkan batu tersebut merupakan hal kontroversial. Dan menjadi sering terjadi pada akhir akhir ini. Hal kontroversial lainya yang akhir akhir yang terjadi adalah memaksa penyandang disabilitas tuli untuk berbicara.
"Aksi Bu Risma belakangan menyita perhatian publik, namun justru bukan mendapat tanggapan positif. Semoga aksi beliau kali ini bukan untuk menutupi tindakannya pada penyandang disabilitas tunarungu 1 Desember lalu," kata Imam.
Daripada mengurusi pencitraan,menurut Imam ada baiknya Risma harus bekerja secara efektif dan lebih proporsional, untuk mendapatkan efisiensi kerja apalagi bencana erupsi kemarin terjadi pada saat pandemi Covid19
"Harapan kita, semoga Bu Risma bisa bekerja lebih efektif dan proporsional, sebab saat ini masyarakat butuh tindakan nyata dari Kementerian Sosial," katanya.
"Pandemi COVID yang masih terus mempersempit ruang gerak masyarakat ditambah lagi dengan adanya bencana alam, praktis semakin banyak masyarakat butuh perhatian kementerian yang beliau pimpin," ucap Imam.
Diketahui, Mensos Risma sudah mengecek langsung pengungsi bencana erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021) kemarin.
Risma melakukan sejumlah hal, termasuk turun dari mobil mengais batu saat turun hujan.
Berdasarkan keterangan resmi di situs Kemensos seperti dikutip Senin (6/12/2021), Mensos Risma menuju dapur umum yang didirikan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di kantor Desa Sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo, setiba di lokasi.
Mensos kemudian bergerak ke lokasi terdampak lainnya, yakni di Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Candipuro, tepatnya di Desa Penanggal.
Mensos Risma berhenti di beberapa ruas jalan dan membagikan bantuan makanan.
Iring-iringan kendaraan dinas Mensos juga sempat berhenti beberapa kali.
"Di tengah hujan deras, Mensos turun dari mobil mengais batu dan pasir untuk menutupi lubang di jalan," bunyi keterangan pers Kemensos.
Baca Juga: Gus Falah: Risma Layak Memimpin Jawa Timur!
Sujiwo Tejo Sindir Risma
[embed class="is-loading"]https://twitter.com/sudjiwotedjo/status/1467401118686728194?ref_src=twsrc^tfw[/embed]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, Risma disindir oleh budayawan Sudjiwo Tedjo melalui Twitter pada Minggu (5/12/2021).
Presiden Jancukers itu meminta semua menteri di kabinet Jokowi untuk datang ke Gunung Semeru memantau lokasi bencana.
Ia pun kemudian menuliskan, Menteri Risma tak perlu datang ke Gunung Semeru jika hanya akan marah-marah dan membuat keributan.
"Menteri2 monggo silakan ke Semeru .. semuanya .. kecuali yang satu ini. Ntar malah bikin ribut. Pls menteri yg satu ini tahu diri ndak usah pakek ke sana," tulisnya.
Meskipun tak menyebutkan secara langsung, namun netizen langsung mengarahkan cuitan tersebut kepada Mensos Risma. Sesaat setelah disindir Sudjiwo Tedjo, Mensos Risma terlihat telah mendatangi Gunung Semeru pada Minggu (5/12/2021).
Benar saja, sesampainya di lokasi bencana, Risma langsung mencecar Kepala Pos Pengamatan Gunung Semeru. Dirinya mempertanyakan kondisi bahan makanan dan lokasi aman untuk para pengungsi.
Melalui sambungan telepon, Risma mempertanyakan rekomendasi wilayah aman untuk para pengungsi.
Baca Juga: Sri Mulyani: Anggaran Perlinsos Bansos 6 Tahun Tak Jauh Beda!
Risma pun menanyakan kepada Liswanto, Kepala Pos Pengamatan Gunung Semeru, rekomendasi apa yang telah dikeluarkan oleh pos pengamatan.
Mensos meminta Liswanto segera mengirimkan daftar rekomedasi wilayah aman pengungsian. Tak hanya itu, Risma juga meminta lokasi dapur umum pengungsian untuk dipindah.
Posisi dapur umum masuk daerah rawan. Tolong segera dipindahkan, ucap Risma dalam keterangan tertulis, Minggu (5/12/2021).
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi