Airlangga Hartanto: Ekonomi Akan Bergerak Apabila Penanganan Covid Berjalan Baik

Reporter : Denny Setiawan
foto: tangkapan layar

Optika.id - Memasuki tahun ketiga semenjak terjadinya pandemi covid 19, sektor ekonoi adalah sektor yang paling terdampak karena pandemi ini. Upaya penangan covid 19 yang dilakukan terus mengalami peningkatan dari segi reproduction rate yang berhasil menyentuh angka dibawah satu. Hal ini sudah terjadi semenjak 180 hari penanganan. Sehingga Indonesia telah tercatat melakukan penanganan covid secara baik.

Menurut CDC Amerika hanya ada tiga negara yang berhasil melakukan penanganan covid diangka satu yaitu, India, Jepang, dan Indonesia. 

Baca juga: Utang Negara Tembus 8 Ribu Triliun, Jokowi Malah Tarik Utang Rp90 Triliun dalam Sebulan!

"Kasus aktif yang pernah terjadi sebanyak 541 ribu di bulan Juli, pada hari ini berada di level 6.100 kasus dan mengenai kasus harian kita juga sudah dibawah 500," kata Airlangga Hartanto dalam diskusi Nasional dikanal Youtube Kosgoro 1957, Rabu (12/1/2022).

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan akan ada kenaikan jumlah kasus karena varian Omnicorn. Akan tetapi pemerintah sudah melakukan antisipasi untuk mencegah lonjakan kasus yang terjadi dengan memisahkan antara yang baru pulang dari luar negeri dan yang tidak. 

"Lonjakan kasus sudah terjadi seperti di DKI Jakarta, namun pemerintah sudah memisahkan antara yang baru perjalanan luar negeri dan dengan mereka yang transmisi lokal sehingga tentunya kita bisa tahu, bahwa apa yang terjadi kenaikan itu bukan karena transmisi lokal tapi mereka yang baru pulang dari perjalanan luar negeri," terangnya.

Airlangga juga mengingatkan untuk para anggota DPR khususnya Komisi I dan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) untuk menunda perjalanan ke luar negeri.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Melemah di Tahun Pemilu?

"Saya mengingatkan untuk teman-teman yang dekat dengan luar negeri, khususnya komisi satu dan BKSAP untuk menunda perjalan terlebih dahulu. Sesuai arahan bapak presiden diluar negeri sedang banyak penyakit, jangan kita mendatangi penyakit, pulang membawa penyakit," ungkapnya.

Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kementrian Kesehatan telah melakukan antisipasi lonjakan kasus omnicorn dengan melakukan beberapa upaya dan penanganan yang berbeda.

"Soal omnicorn itu sangat berbeda, Indonesia sudah memasukan obat-obatan seperti terapetik monotirafir yang diharapkan segera bisa didistribusikan ke pelayanan kesehatan dan Kementrian Kesehatan sudah mempersiapkan untuk penanganan omnicorn pada saat terjadi kenaikan. Dan diperkirakan fasilitas yang disiapkan 70 ribu bed, termasuk itu yang dirumah sakit dan beberapa isoter telah disiapkan," tukasnya.

Baca juga: Kabar Baik! Prakerja Tetap Ada di Tahun 2024

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru