Optika.id - Program kartu Prakerja dipastikan oleh pemerintah tetap ada pada tahun 2024 nanti. bahkan, mereka menargetkan 1 juta orang akan menerima manfaat dari kartu Prakerja tersebut. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto yang memastikan bahwa program yang mulai sejak tahun 2020 lalu masih akan tetap berlanjut pada tahun 2024 nanti.
Tentu [Prakerja akan dilanjutkan]. Ini adalah program yang dibutuhkan untuk menyesuaikan antara pendidikan dan lapangan kerja. Retraining dan reskilling. Tahun 2024 sudah dianggarkan, jadi tentunya nanti kami akan lihat kelanjutan dari Prakerja, ujarnya, dikutip Senin (18/12/2023).
Baca Juga: Hadiri Malam Puncak FFIW 2023, Airlangga: Kreativitas jadi Nilai Tambah Tertinggi Dunia Hiburan
Seiring dengan kuatnya keinginan pemerintah dalam melanjutkan ketenagakerjaan melalui Prakerja pada tahun 2024 nanti, Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja pun mengimbau kepada masyarakat untuk segera membuat akun Prakerja secara mandiri bagi yang belum memiliki akun. Adapun pendaftarannya bisa diakses melalui website www.prakerja.go.id.
Masyarakat yang sudah melakukan pendaftaran nantinya bisa langsung klik Gabung Gelombang ketika seleksinya sudah dibuka kembali pada tahun 2024. Kemudian, bagi yang memenuhi persyaratan peserta pemilik akun Prakerja bukan hanya untuk gabung gelombang, bisa mengikuti Indonesia Skills Week yang menyediakan sejumlah pelatihan gratis dengan biaya rendah yang terbuka untuk umum serta tidak terbatas pada prodesi atau status pendidikan tertentu.
Peserta nantinya juga bisa mengikuti pelatihan gratis Talenta AI Indonesia yang berkolaborasi dengan Prakerja bersama Microsoft. Program tersebut juga membuat masyarakat berpeluang meraih beasiswa Sertifikasi Microsoft.
Baca Juga: Satgas TPPU Tanggapi Transaksi Janggal Rp349 T di Kemenkeu
Lebih lanjut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melaporkan jumlah penerima Program Kartu Prakerja sebanyak 1,1 juta orang sepanjang 2023. Kemenkeu menyebut jika jumlah tersebut melampaui target yang pemerintah targetkan pada awal tahun, yakni sebesar 1 juta penerima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kartu Prakerja sebanyak 1,1 juta masyarakat yang menikmatinya, ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers pekan lalu.
Baca Juga: Soal Transaksi Janggal Rp349 T di Kemenkeu, ini Tanggapan Siaga 98
Adapun anggaran yang Kemenkeu keluarkan untuk program yang masuk ke dalam pos pendidikan tersebut mencapai Rp4,3 triliun. Jumlah ini cenderung turun signifikan bila dibandingkan dengan anggaran tahun 2022 lalu. Dari Rp16,36 triliun menjadi Rp4,3 triliun.
Anggaran tersebut berdasarkan catatan Menkeu adalah untuk insentif mencari kerja, biaya pelatihan, dan insentif survei evaluasi bagi 4,98 juta peserta. Sebagaimana diketahu pula, Kartu Prakerja pada 2023 tidak lagi menggunakan skema semi bantuan sosial (bansos) namun menggunakan skema normal.
Editor : Pahlevi