Optika.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diketahui tengah mengkhawatirkan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang ada di Indonesia. Beberapa jenis pangan yang dikhawatirkan oleh Presiden terhadap kenaikan harganya tersebut ialah seperti kedelai, minyak goreng, dan juga daging sapi.
Sementara Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan mengungkapkan, bahwa hingga saat ini harga daging sapi juga turut mengalami kenaikan harga disebabkan adanya kenaikan harga impor sapi bakalan dari Australia.
Baca juga: Balas Dendam Manis, Demokrat Tak Sabar Lihat Wajah Moeldoko di Parlemen
Oleh sebab itu, dirinya mengatakan bahwa pemerintah tengah mencari jalan tengah agar harga daging sapi sendiri tak terus mengalami kenaikan hingga perayaan hari raya Idul Fitri nanti.
"Presiden sangat khawatir tentang inflasi beberapa komoditas yang sedang naik, seperti kedelai, minyak goreng, dan sekarang kita antisipasi agar daging sapi tidak terus naik. Pemerintah sigap menyikapi situasi ini agar tidak ada keterlambatan," ungkap Moeldoko, saat memberikan keterangannya kepada para awak pers, Rabu (2/3/2022).
Dirinya juga menekankan, pemerintah sendiri perlu mencari negara alternatif impor daging sapi selain Australia agara dapat memastikan keterjangkauan harga dan juga kecukupan ketersediaan daging sapi hingga menjelang Lebaran yang akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang.
Baca juga: Jelang Nataru, BPOM Temukan Banyak Produk Pangan Ilegal, Kedaluwarsa dan Rusak
Perlu ada negara alternatif impor selain Australia yang mampu memenuhi permintaan daging sapi dalam negeri dengan harga terjangkau. Ini perlu dilakukan dengan cepat, ujar Moeldoko.
Sedangkan menurut Nasrullah, yang saat ini sedang menduduki jabatan sebagai Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, menyatakan bahwa langkah tercepat yang dapat diambil ialah memilih Meksiko atau Brasil sebagai negara alternatif impor.
Reporter: Akbar Akeyla
Baca juga: Pantauan Harga Pangan: Bawang dan Cabai Mahal, Beras dan Gula Sudah Mulai Turun Harga
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi