Faisal Basri: Indonesia Semakin Parah! Karena Power of State Ditambah Corporation

Reporter : Uswatun Hasanah
Faisal Basri: Indonesia Semakin Parah! Karena Power of State Ditambah Corporation

Optika.id - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri berpendapat saat ini kekuatan negara dan korporasi menyatu di Indonesia dan menjelma sebagai oligarki.

Dirinya mengatakan jika kekuatan ini bekerja sama dalam memperjuangkan kepentingan sempit dan sesaat mereka.

Baca juga: Faisal Basri: UU Cipta Kerja Tak Tingkatkan Pertumbuhan Investasi

Faisal mengatakan, daripada menyejahterakan rakyat, kekuatan ini bekerja sama memperjuangkan kepentingan sempit dan sesaat mereka.

Adapun pernyataan ini disampaikan oleh Faisal terkait dengan usulan penundaan Pemilu 2024 yang disuarakan oleh sejumlah elite partai politik yang mendesak terus-terusan.

"Di Indonesia semakin parah karena power of state ditambah corporation. Mereka sudah menyatu sekarang dan menjelma sebagai oligarki. Bahaya sekali, mereka akan bahu membahu memperjuangkan kepentingan-kepentingan sempit sesaat mereka ketimbang menyejahterakan rakyat," ujar Faisal dalam diskusi daring Paramadina Democracy Forum, Kamis (3/3/2022).

Hal ini dirasa oleh Faisal, bisa membawa Indonesia menyimpang dari demokrasi. Padahal, tegasnya, demokrasi yang telah menyelamatkan bangsa Indonesia. Terkait hal yang bikin gaduh tersebut, Faisal meminta pada publik agar jangan percaya jika ada yang menyatakan demokrasi tidak bisa berjalan karena ongkos politiknya yang mahal.

Baca juga: Faisal Basri: Semua Nilai Tambah Smelter Nikel Lari ke China

Selain itu, lanjut Faisal, publik juga jangan percaya jika ada alasan ekonomi diperkuat terlebih dahulu sehingga demokrasi berjalan.

"Tidak ada. Pengalaman menunjukkan bahwa di seluruh dunia bahwa demokrasi yang lebih mampu meningkatkan kesejahteraan, demokrasi yang bisa memacu investasi, dan demokrasi yang mencerdaskan," tutupnya.

Reporter: Uswatun Hasanah

Baca juga: Faisal Basri: Pemerintah Harus Segera Cegah Produk Impor

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru