Lily Wahid Politikus Kritis, Hingga Dikeluarkan dari PKB Itu Berpulang

Reporter : Jenik Mauliddina
Dok: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Optika.id - Kabar duka datang dari keluarga Presiden Indonesia ke-3, K.H Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur. Adik kandung Gus Dur, Lily Chodidjah Wahid wafat pada Senin, (9/5/2022), pukul 16.28 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.  

Ia dikenal sebagai tokoh politik yang vokal mengkritisi kebijakan pemerintah dan sempat dikeluarkan dari partai karena menentang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).

Baca juga: Makin Kuat, PBNU Desak PKB Tentang Peran Ulama di Partai

Lily adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari (Partai Kebangkitan Bangsa) PKB mewakili Jawa Timur. Selama menjadi politisi, ia dikenal sikap kritisnya lantaran menentang kenaikan BBM dan mendukung Panitia Khusus Hak Angket Bank Century.

Hal ini acap kali berseberangan dengan induk partainya PKB. Bahkan saat itu tak seorang pun anggota DPR dari PKB yang mendukung apalagi menjadi inisiator.

Ia sempat mendukung muktamar PKB di Ancol tahun 2008 yang menempatkan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Setelah dipecat dari PKB, Lily Wahid pindah ke Partai Hanura.

Sekretaris PWNU Jatim, Prof Akhmad Muzakki, menuturkan, pihaknya sangat kehilangan Lily Wahid yang juga merupakan sosok kader NU. Hal ini karena, Lily Wahid adalah salah satu perempuan yang hidup dalam prinsip dan ketegasan.

"Kami sangat kehilangan, beliau sangat tegas untuk memperjuangkan prinsip," ujarnya.

Ia juga menyebut, di Nahdlatul Ulama Lily Wahid telah memberi nafas. Apalagi Lily Wahid adalah cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama.

"Beliau hadir memberikan inspirasi bagi kita, dan bagi kader NU yang ada di bawah," tuturnya. 

Sebagai perempuan yang lahir sebagai kader NU, Lily juga sempat menjadi politikus PKB dan pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Jawa Timur. Dia lahir di Jombang, 4 Maret 1948.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lily Wahid meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Senin (9/5/2022) pukul 16.28. Lily meninggal karena penyakit Jantung.

Kondisi Lily Wahid mulai memburuk sejak kemarin, Minggu (8/5/2022). Kondisi Lily semakin memburuk di hari ini dan kemudian meninggal dunia di usia 74 tahun. Lily Wahid akan dimakamkan di makam keluarga yang berada di Pesantren Tebuireng Jombang Hari ini, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK

Ucapan Duka Cita Dari Kepala Daerah

Selain itu Beberapa kepala daerah di Jawa Timur turut menyampaikan duka citanya atas kepergian adik kandung Gus Dur itu. Salah satunya datang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Telah meninggal dunia, Ibu Lily Chadijah Wahid binti KH Abdul Wahid Hasyim hari ini Senin 9 Mei 2022," cuit Cak Imin melalui akun Twitternya seperti dikutip IDN Times, Senin (9/5/2022).

Akun resmi  Pesantren Tebuireng pun mengucapkan hal senada, "turut berduka cita atas wafatnya, Ibu Nyai Hj Lily Chodidjah Wahid (Cucu Hadratussyaikh KH M Hasyim Asyari)." Tak hanya itu, beberapa kepala daerah di Jatim pun menyampaikan duka cita atas kabar tersebut.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa duka citanya melalui Instagram Story-nya. "Turut berduka cita atas wafatnya Ibu Nyai Hj Lily Chodidjah Wahid. Semoga amal ibadah, pengabdian dan perjuangan beliau diterima di sisi Allah SWT. Amiin," tulis Khofifah.

Bupati Jombang, Mundjidah Wahab melalui akun Instagramnya berdoa agar Lily mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. 

Baca juga: Warga DKI Jakarta Sangat Kecewa Usai PKS, NasDem, PKB Tak Dukung Anies!

"Semoga Amal Ibadah Beliau diterima disisi Allah SWT serta semua khilaf salah dan dosa Beliau diampuni-Nya. Sehingga menjadikan beliau tergolong Husnul Khotimah. Juga keluarga yang ditinggalkan, Semoga diberi kekuatan Iman lahir batin, keikhlasan, ketabahan dan kesabaran. Al-Fatihah."

Jenazah Lili sendiri rencananya akan dibawa ke Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang untuk dimakamkan. 

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru