Jakarta (optika.id) - Tokoh Aceh Utara, T.S. Sani menilai, batalnya mengusung Anies Baswedan oleh PKS, PKB dan NasDem, akan berdampak buruk pada tiga partai politik tersebut.
Diketahui, PKS, PKB dan NasDem mengusung Ridwan Kamil dan Suswono. Tiga partai politik ini beralih dan ikut dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus.
Baca Juga: NasDem Jatim Gelar Rakorwil: Panaskan Mesin untuk Kemenangan Khofifah-Emil
Mayoritas pendukung PKS, PKB dan NasDem, baik diseluruh nusantara maupun khususnya warga DKI sangat kecewa kepada ketiga partai tersebut, katanya saat dihubungi, Selasa, 20 Agustus 2024.
Ia menyebut, apa yang terjadi di Jakarta saat ini, rakyat telah disungguhi pendidikan politik yang tidak sehat dan tidak demokratis.
Dimana mereka lebih memprioritaskan untuk menuruti kemauan politik kartel, daripada menunaikan tugas utama partai, untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas, punya kompentensi dan berintegritas serta pro rakyat, jelasnya.
Baca Juga: PKS Sebut Indonesia Tak Ada Oposisi, Yang Mengontrol DPR
Ia menilai, apapun dalih yang dinarasikan oleh PKS, PKB dan NasDem, sebagai sebuah landasan pilihan politik, itu tidak lebih dari justifikasi untuk menutupi kemunafikannya. Rakyat diperlakukan sebagai objek politik dan selalu menjadi korban politik dari elite partai, katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyampaikan, PKS, PKB dan NasDem mengingkari fakta dan jasa Anies dalam meningkatkan perolehan suara partai mereka dalam Pileg 2024 yang lalu.
Baca Juga: Jika PDIP Bersama Anies, Pilpres 2029 Bisa Jadi Hadirkan Calon yang Kuat!
Setelah berhasil, lalu mereka mencampakkan Anies demi mengejar kepentingan politik sesaat dengan mengorbankan nilai-nilai integritas, solidaritas, moralitas, aspirasi konstituen, idealisme dan tanggung jawab pendirian partai sebagaimana amanat dari konstitusi dan AD/ART yang mereka tetapkan sendiri, katanya.
Kata dia, aspirasi warga DKI yang menitipkan harapan kepada PKS, PKB dan NasDem yang mereka pilih dan dukung dalam Pileg 2024, agar Anies kembali memimpin Jakarta, kini pupus dan berganti dengan rasa kecewa yang sangat mendalam.
Editor : Pahlevi