BKKBN Jatim Dekati Generasi Milenial Untuk Cegah Pernikahan Dini 

Reporter : Jenik Mauliddina
BKKBN Jatim Dekati Generasi Milenial Untuk Cegah Pernikahan Dini 

Optika.id, Surabaya - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur terus melakukan upaya pencegahan pernikahan dini dengan melakukan pendekatan preventif langsung ke milenial.

Salah satunya dengan cara BKKBN Jatim mengundang puluhan kelompok pelajar kelas menengah atas diajak untuk berdiskusi, berpendapat dan diberikan arahan terkait dampak pernikahan dini.

Baca juga: Pernikahan Dini Indonesia Tertinggi di Kawasan Asia Pasifik

"Ini merupakan kegiatan BKKBN Jatim sebagai langkah preventif supaya tidak ada pernikahan dini," kata Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Maria Ernawati, Jumat (27/5/2022).

Menurut Maria, jika dilakukan dengan berbicara antar remaja dan melalui media sosial itu lebih mengena daripada berbicara secara program.

"Maka, saya ingin berdiskusi dan dialog dengan mereka (pelajar) terkait kebutuhan mereka, yang sekiranya kami pemerintah bisa fasilitasi untuk menjadikan satu agent of change," katanya.

Lebih lanjut, Maria menjelaskan BKKBN mempunyai tugas untuk menyiapkan generasi berencana. Generasi yang berkualitas dan unggul. Terutama menghadapi di tahun 2045 atau disebut Indonesia emas.

Meski kasus pernikahan dini atau pernikahan anak, Jatim tidak termasuk provinsi di peringkat 10 besar di Indonesia. Tapi absolutnya di Jatim lebih banyak kasus tersebut karena penduduknya banyak.

Baca juga: Menikahkan Korban Pelecehan Seksual dengan Pelaku, Trauma Belum Usai dan Hak yang Tak Terpenuhi

Kegiatan diskusi antar remaja ini seperti halnya yang dilakukan di pusat tongkrongan anak-anak muda di kawasan SMA kompleks di Surabaya, beberapa waktu yang lalu.

"Yang menjadi problem ada banyak hal. Ada tiga isu besar, pertama dengan adanya kematian ibu dan bayi, stunting dan kemiskinan ekstrem. Faktor itu yang menyebabkan ketidakterencanaan dalam kehidupan berkeluarga," tuturnya.

Dengan edukasi para pelajar atau remaja, diharapkan mereka akan paham atau bisa ke depannya merencanakan kehidupannya sesuai dengan fase hidup.

Baca juga: Psikolog Ingatkan Menikah Muda Bisa Menyebabkan Ketidakbahagiaan

"Yakni kapan harus sekolah, kapan harus kerja, kapan harus berkeluarga dan punya anak berapa," ujarnya.

Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru