Khofifah Beberkan Aspek Kunci Pendongkrak Indeks Demokrasi Jatim

Reporter : Jenik Mauliddina
Khofifah Beberkan Aspek Kunci Pendongkrak Indeks Demokrasi Jatim

Optika.id, Surabaya - Indeks Demokrasi Jawa Timur (Jatim) tahun 2021 naik dari 78,12 poin menjadi 81,31 poin. Jatim berada di urutan kedua setelah DKI Jakarta.

Data tersebut berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Selain itu, BPS juga menjacatat, IDI Jatim malampaui naional yang berada di angka 78,12 poin.

Baca juga: Akhirnya, Pemprov Jatim Penuhi Tuntutan Para Driver Ojol Hari Ini!

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan peningkatan capaian indeks demokrasi di Jatim terwujud berkat sinergi dan kolaborasi dari semua elemen strategis masyarakat di Jawa Timur dari semua level dan semua entitas.

"Ini menunjukkan bahwa suasana demokrasi di Jatim terjaga dengan baik dan kondusif," katanya, Kamis (30/6/2022).

Angka indeks demokrasi Jatim di tahun 2021 ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Rincinya di tahun 2020 angka indeks demokrasi Jatim adalah 70,71, kemudian di tahun 2019 angkanya adalah 77,68, dan di tahun 2018 angkanya adalah 72,86.

"Kenaikan indeks demokrasi ini tidak lepas dari terlayaninya hak-hak politik warga masyarakat," katanya.

Khofifah menjelaskan, tingginya Indeks Demokrasi Jatim dipengaruhi beberapa aspek. Antara lain aspek Kebebasan sebesar 88,11 poin, aspek Kesetaraan sebesar 81,14 poin, dan aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi. Sedangkan indikator metode yang diterapkan dalam indeks demokrasi meliputi beberapa hal.

Baca juga: Pemprov Jatim Protes Logonya Dicatut Tanpa Izin di Acara Temu Kades dan Capres Ganjar

Yang pertama adalah dimensi ekonomi. Yang terdiri dari pemenuhan hak-hak pekerja, anti monopoli sumber daya ekonomi, akses warga miskin pada perlindungan dan jaminan sosial, dan kesetaraan kesempatan kerja antar wilayah.

Kemudian untuk dimensi politik meliputi Pers yang bebas dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kesetaraan gender, Partisipasi masyarakat dalam memengaruhi kebijakan publik melalui lembaga perwakilan, Akses masyarakat terhadap informasi publik, kinerja lembaga legislatif dan yudikatif.

Serta juga jaminan pemerintah/pemerintah daerah terhadap pelestarian lingkungan dan ruang hidup masyarakat, Transparansi anggaran dalam bentuk penyediaan informasi APBN/D oleh pemerintah, Pendidikan politik pada kader partai politik dan Kinerja birokrasi dalam pelayanan publik.

"Selain itu, tren digitalisasi informasi sudah harus dirangkum sebagai variabel untuk menghitung indeks demokrasi Indonesia. Media siber merupakan bagian dari upaya membangun persatuan dan kesatuan di Indonesia," kata Khofifah.

Baca juga: Pemprov Jatim Sambut Baik Pembukaan Kantor Konsul Kehormatan dari Spanyol

Sebagai informasi, IDI tidak hanya melihat gambaran demokrasi yang berasal dari sisi kinerja pemerintah/birokrasi saja. Namun penilaian tersebut juga berpedoman pada aspek aspek peran masyarakat, lembaga legislatif (DPRD), partai politik, lembaga peradilan dan penegak hukum.

Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Kamis, 12 Sep 2024 00:47 WIB
Berita Terbaru