Skotlandia Jadi Satu-satunya Negara Pertama Gratiskan Produk Menstruasi

Reporter : Uswatun Hasanah
critical-days-g0cf0b40e5_1920

Optika.id - Skotlandia secara resmi menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan tampon, pembalut, dan berbagai produk kebutuhan menstruasi lainnya untuk seluruh orang yang membutuhkan benda tersebut di negaranya. Kepastian tersebut terjadi seiring mulai berjalannya aturan tersebut sejak Senin (15/8/2022) lalu.

Adapun langkah mengoperasikan berbagai produk menstruasi tersebut tertuang dalam aturan The Period Products Act, yang disahkan dengan suara bulat oleh Parlemen Skotlandia pada November tahun 2020 lalu.

Baca juga: Kasus KDRT Masih Marak, Ada yang Salah dengan UU Penghapusan KDRT?

Isi aturan tersebut ialah undang-undang yang mengharuskan pemerintah daerah atau otoritas terkait untuk selalu memastikan ketersediaan berbagai produk menstruasi gratis bagi yang membutuhkan.

Begitu pun untuk pengelola bangunan umum atau publik seperti di universitas dan sekolah yang harus selalu menyediakan produk menstruasi seperti pembalut dan tampon secara gratis bagi siswi dan orang-orang yang ada di lingkungan mereka.

Orang yang pertama kali menggagas dibuatnya aturan ini ialah salah satu anggota parlemen Skotlandia dari Partai Buruh yakni Monica Lennon. Dirinya merasa bangga bahwa negaranya bisa menjadi yang pertama di dunia yang menyediakan kebutuhan menstruasi secara gratis dan bisa terjangkau untuk warganya.

Monica mengatakan bahwa berjalannya aturan tersebut tak bisa terlepas dari otoritas lokal terkait serta berbagai organisasi mitra yang telah bekerja keras untuk membuat hak hukum untuk mengakses produk menstruasi gratis menjadi kenyataan.

Regulasi tersebut lebih lanjutnya sudah digaungkan oleh anggota parlemen yang mengajukan rancangan UU tersebut pada April 2019 lalu. Hal tersebut dilakukan sebab ada krisis yang membuat biaya hidup melambung cukup tinggi. Bagi warga Skotlandia, Undang-Undang Produk Menstruasi dipandang sebagai mercusuar harapan.

Selaras dengan apa yang pernah diungkapkannya dalam sebuah dokumen yang mendukung undang-undang tersebut. Di mana dirinya mengatakan masuk akal untuk mengharapkan 20ri populasi warga yang sedang menstruasi untuk menggunakan program ini. Sebab statistik ketidaksetaraan resmi di negaranya telah menunjukkan bahwa hampir 20% wanita di Skotlandia hidup dalam kemiskinan relatif.

Baca juga: Pragmatisme Partai dan Dominasi Kuasa Maskulin Dibalik Rendahnya Elektabilitas Perempuan

"Wanita, anak perempuan dan orang-orang yang menstruasi tidak boleh menghadapi aib kemiskinan saat menghadapi datang bulan. Bangga bahwa kami membuat situasi datang bulan yang bermartabat kini menjadi kenyataan untuk semuanya," tulis Monica di Twitter pribadinya, Selasa (16/8/2022)

Sambutan antusias juga dilontarkan First Minister Skotlandia Nicola Sturgeon lewat akun Twitter pribadinya. Sambil memuji bahwa aturan tersebut merupakan sebuah undang-undang yang inovatif.

"Bangga memilih undang-undang inovatif ini, menjadikan Skotlandia negara pertama di dunia yang menyediakan produk menstruasi gratis untuk semua yang membutuhkannya, tulis Nicola.

Menariknya, Undang-undang tersebut juga ditulis dalam bahasa yang netral gender. PinkNews melaporkan bahwa menurut catatan penjelasan yang dilampirkan pada Undang-undang, semua produk gratis itu "berlaku untuk orang transgender dan non-biner yang sedang menstruasi, dan tidak hanya untuk wanita dan anak perempuan.

Baca juga: Sinyal Positif, PAN Klaim Satu-Satunya Parpol Parlemen yang Daftarkan Caleg Perempuan Terbanyak

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru