Optika.id - Ratusan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi protes rencana kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi di Istana Merdeka, Rabu (31/8/2022) kemarin.
Berbagai spanduk dan poster bertuliskan penolakan kenaikan harga BBM di bentangkan para massa aksi, "BBM Naik, Rakyat Tercekik, Pemerintah Tak Berkutik".
Baca juga: Kasus Ferdy Sambo P21, KAMMI Apresiasi Kinerja Polri
Massa aksi juga menyindir kenaikan wacana harga BBM dengan ungkapan lagu. "Naik-naik BBM naik, tinggi-tinggi sekali, kiri-kanan ku lihat saja banyak rakyat sengsara," teriak orator dari atas mobil komando.
Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI, Ammar Multazim, menjelaskan aksi yang dilakukan sebagai protes keras mahasiswa kepada Pemerintah yang dinilainya gagal mengurusi persoalan BBM Subsidi.
"Ini peringatan keras kepada Pemerintah yang gagal urusi persoalan BBM Subsidi. Persoalan BBM ini sangat sensitif bagi rakyat kita. Karena jika naik maka harga bahan pokok lainnya juga ikut naik," ujar Amar pada Optika.id, Kamis (1/9/2022).
[caption id="attachment_39014" align="aligncenter" width="720"] Poster demo KAMMI. (Banter for Optika)[/caption]
Ketua Umum PP KAMMI, Zaky Ahmad Riva'i, mengatakan kondisi bangsa saat ini dalam fase recovery ekonomi. Sehingga langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM dinilainya tidaklah tepat.
Baca juga: KAMMI Aksi Dorong Motor: BBM Naik, Rakyat Menjerit, Pejabat Hura-Hura!
"Saat ini kita sedang berjibaku recovery perekonomian bangsa. Jadi langkah menaikkan harga BBM subsidi ini tidaklah tepat. Sebaliknya justru akan menghambat recovery perekonomian bangsa kita saat ini," ucap Zaky.
Zaky juga meminta Pemerintah kembali mempertimbangkan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menurutnya bisa dialihkan subsidi BBM.
"Kami meminta Pemerintah juga kembali mempertimbangkan berbagai PSN yang tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Bisa saja ditunda untuk sementara waktu dan dialihkan untuk subsidi BBM atau yang lainnya dalam rangka pemulihan perekonomian kita," tandasnya.
Diketahui per hari ini harga BBM bersubsidi jenis Pertalite tidak jadi naik. Harganya tetap Rp 7.650 per liter. Tetapi belum diketahui sampai kapan harga tersebut akan bertahan.
Baca juga: Kritisi Aksi Joget Ria, PP KAMMI: Istana Bergoyang Saat Pemerataan Pendidikan Masih Mengawang
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi