Optika, Surabaya - Institut Teknologi Telekomunikasi (IT Telkom) Surabaya menciptakan inovasi sebuah alat yang dapat membantu petani dalam mensterilisasi hasil panen buah dan sayur.
Dosen program studi Teknologi Informasi IT Telkom Surabaya, Farah Zakiyah Rahmanti menjelaskan, Pembuatan alat ini bermula dari kekhawatiran konsumen di masa pandemi virus corona (COVID-19) dalam membeli buah atau sayuran yang terbebas dari kuman, bakteri, dan virus.
Baca juga: Akar Masalah Struktural Hingga Kultural Perundungan Anak di Sekolah
Farah mengungkapkan proses pengemasan sayur atau buah pada umumnya dilakukan secara manual dengan memetik hasil panen lalu dikemas dan dijual.
"Dengan diciptakannya alat ini, dapat digunakan petani untuk menjaga kualitas produk yang dipanen sebelum dikemas dan dipasarkan ke konsumen," ujarnya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Jumat (1/10/2021)
Alat ini dilengkapi sinar atau lampu ultraviolet (UV) dan air Chamber. Selain itu juga dilengkapi perangkat belt conveyor atau ban berjalan untuk memfasilitasi pergerakan sayuran dan buah-buahan.
Baca juga: Beberapa Catatan Untuk Kurikulum Merdeka Sebelum Resmi Jadi Kurikulum Nasional
"Sinar UV berfungsi untuk menghilangkan kuman, bakteri, dan virus yang terdapat pada permukaan buah dan sayur. Air digunakan untuk membersihkan permukaan buah atau sayur dari kotoran yang menempel pada permukaannya," jelasnya.
Farah menambahkan, Alat ini dapat menampung sayuran atau buah dalam jumlah tertentu Juga ada perangkat lunak antarmuka berbasis komputer Omron HMI yang berfungsi sebagai penghubung antara operator dan mesin dengan aplikasi pengelolaan untuk menghidupkan serta mematikan konveyor dan lampu UV.
Pembuatannya melibatkan tim yang beranggotakan dua orang dosen dibantu asisten peneliti dari sejumlah mahasiswa program studi Teknologi Informasi IT Telkom Surabaya.
Baca juga: FSGI Koreksi Visi Misi Capres Terkait Pendidikan
"Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat berbasis riset yang dimulai dari wawancara persoalan dengan mitra. Tujuan akhirnya untuk meningkatkan kualitas produk hasil panen hidroponik atau vertical farming," ucap Farah. (Jeni/zal)
Editor : Pahlevi