Amini Statement Luhut, Waketum PKB: Presiden Indonesia Harus Suku Jawa dan Islam

Reporter : Seno
images - 2022-09-29T161815.783

Optika.id - Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Jazilul Fawaid mengamini statement Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut syarat penting untuk menjadi seseorang Presiden Republik Indonesia harus berasal dari etnis Suku Jawa. Selain itu, kata Jazilul, seorang calon presiden harus beragama Islam.

"Jika kita melihat pada Pemilu Presiden maka kata kunci untuk menjadi pemenang atau menjadi presiden adalah Islam dan Jawa, kata kuncinya itu," kata Jazilul dalam diskusi ICMI Talk bertajuk 'Peta Politik Umat Islam Pada Pemilu 2024: Tantangan, Peluang dan Harapan' yang disiarkan secara virtual, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Makin Kuat, PBNU Desak PKB Tentang Peran Ulama di Partai

Pasalnya, menurutnya, mayoritas penduduk Indonesia saat ini merupakan penganut agama Islam dan merupakan keturunan Suku Jawa.

"Karena suara Islam yang 86 persen beragama Islam mayoritas, yang kedua 40 persen beretnis Jawa, jadi kalau urusan Pilpres itu selalu akan dimenangkan oleh sosok yang memiliki dua identitas itu Islam dan Jawa," jelasnya.

Sebelumnya, pernyataan Luhut terkait presiden hanya bisa dari Suku Jawa merupakan responsnya saat diberi pertanyaan oleh Rocky Gerung soal siapa yang akan melanjutkan estafet kepresidenan setelah Presiden Jokowi selesai jabatannya.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengaku bahwa dirinya tak sanggup untuk mencalonkan sebagai presiden. Salah satu penyebabnya, Luhut bukan berasal dari suku Jawa. Baginya, ia harus tahu diri tentang latar belakang etnisnya dan akhirnya mengurungkan niat untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Baca juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK

"Harus tahu diri juga lah. Kalau kau enggak orang Jawa (lalu ikut) pemilihan langsung hari ini, udah lupain deh," ujar Luhut di Channel YouTube RGTV, Rabu (21/9/2022).

Tak hanya itu, sulit bagi Luhut mencalonkan diri sebagai presiden karena latar belakang keyakinannya.

"(Apalagi) saya double minoritas, udah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang, sudah cukup itu, ngapain saya nyakitin diri saya," tuturnya.

Baca juga: Warga DKI Jakarta Sangat Kecewa Usai PKS, NasDem, PKB Tak Dukung Anies!

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru