Tuai Kontroversi, Pemerintah India Ganti Hari Valentine dengan Hari Peluk Sapi

Reporter : Mudrikah Dewi

Optika.id Pemerintah India berencana menggelar Hari Peluk Sapi pada tanggal 14 Februari mendatang sebagai pengganti Hari Valentine yang dianggap haram. Tetapi, rencana tersebut kemungkinan gagal karena mendapat kontroversi dari masyarakat luar, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Menuju Kemerdekaan Pakistan

Sejak zaman dahulu, sapi merupakan hewan yang dianggap suci oleh mayoritas penduduk Hindu di India. Sapi merupakan simbol dari bumi dan dewa. Sapi juga dianggap sebagai tulang punggung budaya masyarakat India dan ekonomi pedesaan. Umat Hindu di India menganggap sapi sebagai simbol kehidupan yang harus dilestarikan.

Begitu besarnya makna di balik sapi, Dewan Kesejahteraan Hewan India berencana untuk mengubah Hari Valentine sebagai Hari Peluk Sapi. Dengan cara memeluk sapi, diharapkan kekayaan emosional warga India dapat meningkat.

Rencana ini juga didukung oleh sebagian warga India. Beberapa warga yang merupakan garis keturunan umat Hindu menggrebek dan menghancurkan toko yang menjual barang-barang Valentine. Bahkan, warga juga membakar kartu ucapan serta mengusir pasangan yang bermesraan di taman guna merayakan hari Valentine.

Dorongan memeluk sapi ini juga merupakan sebuah upaya untuk mempromosikan Veda, yang merupakan tradisi suci Hindu yang telah semakin hari semakin terkikis akibat adanya pengaruh yang datang dari Barat. Dalam peradaban Veda, sapi dikaitkan dengan Aditi atau ibu dari semua dewa.

Baca juga: Kisah Kegagalan Gandhi

Oleh karena itu, di India terdapat hari libur yang disebut dengan Hari Sapi atau Gopastami yang diperingati setiap tanggal 19 November. Pada perayaan ini, sapi akan dimandikan dan dirias mengunakan bunga yang kemudian dibawa berkeliling.

Selain itu, sapi juga dianggap sumber kehidupan manusia karena sapi dapat memproduksi sumber pangan, antara lain seperti susu, keju, butter, dan lain sebagainya. Selain itu, kotoran dari sapi juga dapat dijadikan sebagai pupuk bagi pertanian dan perkebunan.

Akan meningkatkan kebahagiaan individu dan kolektif kita, terang Narendra Modi, Perdana Menteri India.

Baca juga: Krisis Pangan Dibalik Hubungan Diplomasi Indonesia-India

Tetapi, rencana tersebut tampaknya telah dibatalkan karena menjadi bumereng yang terlihat dari banyaknya meme, kartun, dan lelucon yang muncul di media sosial akhir-akhir ini. Memang ini bukanlah pertama kalinya pemerintah India membuat gempar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan terhadap sapi.

Penyebab utama dari adanya kritikan ini adalah masih banyaknya kekerasan terhadap perempuan dan minoritas di India. Realitas masyarakat di India lebih menghargai sapi daripada kelompok perempuan dan minoritas.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru