Optika.id - Ali Jinnah kembali menegaskan bahwa umat Islam India adalah sebuah bangsa. Dalam konferensi di Lahore, ia mengemukakan istilah Two Nations Theory yang memberikannya klaim legitimasi sebagai pemimpin nasional bagi provinsi Muslim di India barat laut. Ia berani melancarkan peringatan terhadap raja muda yang membangkang atas kekuasaannya. Empat misi Cripps telah sukses, Jinnah bergabung dengan pemerintah nasional dan bermain politik bersama Nehru dan Kongres.
Baca Juga: Harga Gula Naik Karena India Pemilu
Ia bersedia menerima konsensi tertentu sehubungan dengan permintaan Pakistan dan bersabar menunggu langkah politik Kongres. September 1944, Jinnah dan Gandhi berjumpa di Bukit Malabar, Bombay setelah bebas dari hukuman tahanan rumah. Selama dua minggu, keduanya berdiskusi tanpa kesepakatan. Jinnah bersikukuh agar Pakistan mendapat pengakuan sebelum Inggris beranjak pergi dari India sedangkan Gandhi berencana agar partisi terjadi usai India bersatu meraih kemerdekaan.
Liquat, Jinnah dan Bhulabhai Desai (pemimpin Kongres) berdiskusi dan sepakat jika Kongres dan Liga Muslim membentuk pemerintahan sementara sedangkan para anggota Dewan Eksekutif Viceroy harus dinominasi dalam jumlah setara. Namun, Jaswant Singh dalam Jinnah: India-Partition Independence menulis jika hasil kesepakatan itu ditentang oleh para pempimpin Kongres yang baru dibebaskan dari penjara pada bulan Juni 1945, mengecam Desai dan menganggap perjanjian itu ilegal karena tidak melibatkan mereka.
Konferensi selanjutnya berlokasi di Silma, Viceroy Lord Wavell menguji mental Jinnah karena membahas mengenai pembentukan pemerintahan Pakistan. Jinnah mengkhawatirkan sikap Inggris yang belum menjamin kepastian untuk mewujudkan negara Pakistan. Ketika Konferensi Silma berlangsung, Wavell mempublikasikan proposal pemerintahan nasional sendiri yang disusun oleh Jinnah. Namun, permintaan Jinnah tidak memperoleh tanggapan dari Inggris.
Baca Juga: Menelusuri Aktivitas Judi dari Masa ke Masa
Pakistan adalah masalah hidup dan mati kita, kata Jinnah dalam buku Jaswant Singh, Jinnah: India-Partition Independence, dikutip Optika.id, Kamis (27/7/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Liga Muslim mendeklarasikan kembali Pakistan. Liga Muslim memperoleh momentumnya setelah memenangkan seluruh kursi yang disediakan untuk kaum Muslim di Majelis Konstituen India. Pada tahun 1946,Liga Muslim berhasil meraih 75% suara Muslim yang menadai gagasan Jinnah sudah berhak diterima.
Baca Juga: Mengenal Zionisme dan Hubungan Erat dengan Israel
Kabinet Inggris Cripps dan Patrick-Lawrence gagal bernegosisasi dengan Liga Muslim dan Kongres. Oleh karena itu, Inggris mengganti Wavel dengan Lord Mountbatten yang bergegas mengadakan perundingan dengan tokoh-tokoh politik India mengenai rencana penyerahan kekuasaan Inggris sebelum bulan Juni 1948.
Sementara itu, Sihombing dalam buku India: Sedjarah dan Kebudajaannya menyebut pada 2 Juli 1947, Kongres, Liga Muslim dan Kaum Sikh mengirim delegasi dalam konferensi yang di adakan oleh Lord Mountbatten. Hasil konferensimemberikan kepastian bahwa India terbagi menjadi dua negara yaitu India dan Pakistan.
Editor : Pahlevi