Optika.id - Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengungkapkan pandangannya terkait niat Kaesang Pangarep yang ingin menjadi Wali Kota Depok dan dikaitkan dengan isu dinasti politik. Ia berpendapat bahwa langkah Kaesang bukanlah bagian dari dinasti.
Baca juga: Ini Kata PDIP Soal Pelegalan Politik Uang di Pemilu
"Begini, kalau politik dinasti itu masih dalam satu keluarga," kata FX Rudy pada hari Jumat (16/6/2023).
Menurutnya, dinasti politik terjadi jika Kaesang masih berada dalam satu Kartu Keluarga (KK) dengan Presiden Jokowi. Namun, ia mengungkapkan bahwa KK Kaesang sudah dipisahkan dari Jokowi dan anak-anak lainnya.
"Kalian tahu keluarga? KK itu, sekarang Bapak Presiden sendiri, tinggal Bapak (Jokowi) dan Ibu (Iriana Jokowi yang satu KK), Mas Kaesang sudah memiliki KK sendiri, Mas Wali juga KK sendiri, Mbak Kahiyang juga KK sendiri," katanya.
"Saya masih memiliki anak dalam keluarga, satu masih ada di bawah empat sudah memiliki keluarga sendiri. Jadi, jika berhubungan dengan apa yang dipakai Kaesang dan sebagainya, itu adalah hak setiap warga negara untuk menentukan pilihannya," tambahnya.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, menyatakan bahwa warga tidak harus memilih Kaesang Pangarep jika mereka tidak menyukai sosok anak bungsu dari Presiden Joko Widodo tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Gibran ketika ditanya oleh awak media apakah ia tidak takut jika Kaesang maju sebagai Walikota Depok 1 yang disebut sebagai dinasti politik. "Sudah jenuh menjawabnya, karena sudah sering diulang-ulang," kata Gibran, Rabu (14/6/2023).
Kaesang Pangarep, putra sulung dari Presiden Joko Widodo, mengungkapkan bahwa warga yang tidak menyukainya berhak untuk tidak memilihnya. Tidak ada kewajiban untuk memilih Kaesang.
"Intinya, jika tidak suka dengan Kaesang, tidak perlu memilihnya. Tidak ada kewajiban untuk memilih Kaesang," katanya.
Baca juga: PDIP Tugaskan Ganjar untuk Pemenangan Pilkada Serentak
Ketua DPP Partai Nasdem, Effendy Choirie, mengatakan bahwa sebagai warga negara, tentu saja Kaesang memiliki hak untuk melakukan apa yang diinginkannya, termasuk maju sebagai kontestan dalam Pemilihan Walikota Depok 2024.
Namun, politisi yang akrab disapa Gus Choi tersebut mengingatkan bahwa sebagai anak seorang presiden, Kaesang perlu mengendalikan diri. Artinya, dia perlu menjaga nilai-nilai kesopanan dan tidak mengambil keuntungan.
"Tapi, jika itu terjadi, maka Jokowi menjadi presiden tersukses dalam sejarah Indonesia," kata Gus Choi, Selasa (13/6/2023).
Pertama, Presiden Jokowi sukses menjadikan anaknya sendiri, Gibran Rakabuming Raka, sebagai Wali Kota Solo. Kemudian, Presiden Jokowi sukses menjadikan menantunya, Bobby Nasution, sebagai Wali Kota Medan.
Selanjutnya, Gus Choi melanjutkan bahwa Presiden Jokowi berhasil mempertahankan iparnya, Anwar Usman, sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Mungkin Presiden Jokowi juga berhasil menjadikan keluarga lainnya sebagai pengusaha. "Dan, jika Kaesang menjadi Wali Kota Depok, itu adalah kesuksesan berikutnya," ujar Gus Choi.
Baca juga: Sampai Kini, PDIP Masih Belum Tentukan Posisi Pemerintahan
Lebih lanjut, Gus Choi menambahkan bahwa jika dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti, Presiden Jokowi berhasil lagi memenangkan calon pilihannya, itu berarti sukses dalam mengantarkan orang-orangnya sebagai pemenang. Artinya, sukses dalam mengantarkan calon presidennya terpilih sebagai Presiden RI.
Ia mengingatkan bahwa bahkan Soeharto, yang berkuasa selama 32 tahun sebagai Presiden RI, hanya berhasil menjadikan satu anaknya, Tutut Soeharto atau Mbak Tutut, sebagai Menteri Sosial, dan itu pun hanya untuk waktu yang singkat.
"Jika pilihan calon presidennya terpilih, maka Jokowi menjadi presiden tersukses, sukses dalam kolusi dan nepotisme," kata Gus Choi.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep masuk dalam bursa Pemilihan Wali Kota Depok. Bahkan, melalui unggahan video, Kaesang menyampaikan bahwa ia sudah mendapatkan restu dari keluarganya untuk maju dalam kontestasi menjadi Wali Kota Depok
Editor : Pahlevi