PKB Minta Golkar Tak Jadi Pihak Ketiga Soal Prabowo Gandeng Cak Imin

Reporter : Danny

Optika.id - Waketum Golkar Nurul Arifin merespons pernyataan Wasekjen PKB Syaiful Huda yang mewanti-wanti Golkar dan PAN agar tak jadi pengganggu dalam hubungan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di 2024. Nurul mengatakan partainya bukan pengganggu tapi memang dibutuhkan keberadaannya.

Baca juga: Makin Kuat, PBNU Desak PKB Tentang Peran Ulama di Partai

"Kami bukan faktor pengganggu ya. Tapi kan semua orang mungkin melihat bahwa ya Golkar itu catchy, catchy dan diperlukan di manapun oleh siapapun," kata Nurul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Nurul mengatakan keberadaan partainya menjadi menarik karena Sang Ketum, Airlangga Hartarto, merupakan tokoh ekonomi. Terlebih, katanya, Golkar merupakan partai yang besar.

"Keberadaannya dibutuhkan karena memang figur dari Bapak Airlangga sendiri sebagai tokoh ekonomi. Kemudian juga dari Partai Golkarnya sendiri sebagai partai yang besar begitu," tuturnya.

Untuk itu, Nurul melihat Golkar bukanlah partai penganggu. Menurutnya, celetukan itu mungkin muncul karena Golkar dilihat sebagai ancaman.

"Jadi saya kira buat kita itu tidak mengganggu ya celetukan-celetukan seperti itu karena mungkin kalau saya pribadi melihatnya sebagai sebuah ancaman begitu. Jadi it's okay," kata Nurul.

Pleno DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebelumnya memutuskan untuk memingit Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) jelang Pemilu 2024. Syaiful Huda mengungkap alasan pemingitan Sang Ketum berkaitan hubungan politiknya dengan Partai Gerindra.

Baca juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK

"Ya ibarat orang pacaran kan, sebenernya kita kan sudah terikat dengan Gerindra. Jadi di dalam kontrak politik kita dengan Gerindra kan sudah jelas hanya ada dua (nama), pasangan itu antara Pak Prabowo dengan Cak Imin. Jadi ini levelnya sudah level tunangan lah," ujar Syaiful Huda kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Untuk diketahui, PKB dan Gerindra telah menjalin hubungan politik melalui Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Syaiful Huda pun mewanti-wanti Partai Golkar dan PAN yang diisukan akan bergabung ke KKIR. Dia meminta agar Golkar dan PAN tidak jadi 'pihak ketiga' dalam hubungan antara Prabowo dengan Cak Imin.

"Karena itu saya sampaikan, ketika Golkar mau gabung, PAN mau gabung, kira-kira jangan jadi pihak ketiga. Karena ini (Cak Imin dan Prabowo) sudah tunangan, sudah tinggal nentuin resepsi saja," ungkapnya.

Terkait isu Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjadi cawapres Prabowo, Syaiful mengatakan hingga saat ini belum ada diskusi terkait hal itu. Dia menegaskan sosok capres dan cawapres baru ada kedua ketum dari KKIR.

Baca juga: Warga DKI Jakarta Sangat Kecewa Usai PKS, NasDem, PKB Tak Dukung Anies!

"Sampai hari ini kita belum ada diskusi soal itu, soal Pak Airlangga. Jadi di koalisi, PKB Gerindra masih dua nama," tutur dia.

Cak Imin disebut akan dipingit sampai dideklarasikan. Lantas, kapan waktu deklarasinya?

"Ya ada yang menghendaki secepatnya, ada yang menghendaki nunggu poros lain deklarasi gitu," kata dia.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru