Optika.id - Pernahkah Anda merasa sedang diperhatikan oleh orang sehingga menjadi pusat perhatian terhadap apa saja yang anda lakukan? Jika iya, hal tersebut bisa masuk dalam kategori spotlight effect. Adapun istilah tersebut merujuk kepada fenomena psikologis di mana seseorang cenderung merasa bahwa perhatian orang lain kepada dirinya lebih besar dibanding kenyataan maupun ekspektasinya.
Baca juga: Tidur Siang Bisa Buat Seseorang Lebih Bahagia
Biasanya, orang yang mengalami spotlight effect percaya bahwa segala penampilan, tindakan, maupun perilaku mereka menjadi sangat mencolok sehingga menjadi pusat perhatian bagi orang lain. Padahal, realitanya perhatian orang lain terhadap mereka mungkin tidak seintens yang dibayangkan dan diharapkan.
Fenomena spotlight ini terkait dengan pandangan berlebihan perihal bagaimana orang lain melihat serta mempertahankan diri kita. Di sisi lain, spotlight effect ini bisa berdampak pada rasa percaya diri, emosi, dan interaksi sosial dari seseorang.
Mengutip dari laman Verywellmind, Minggu (23/7/2023), ada dua hal yang diakibatkan oleh spotlight effect yakni seseorang bisa merasa sangat percaya diri dan satunya menghadrikan perasaan cemas yang berlebihan. Adapun munculnya spotlight effect ini didasari oleh egocentric bias atau bias egosentris.
Sementara itu, yang dimaksud sebagai egocentric bias adalah suatu kecenderungan psikologis di mana seseorang cenderung menilai, mengartikan dan menginterpretasikan sudut pandang orang lain dengan sudut pandang mereka sendiri.
Apabila dilihat dari konteks spotlight effect, bias egosentris ini bisa menimbulkan orang yang berpikir bahwa perhatian orang lain yang mereka terima lebih besar dibandingkan yang sebenarnya. Hal ini terjadi lantaran mereka melihat diri mereka dari perspektif diri sendiri yang lebih intens dan penting.
Di sisi lain, bias egosentris juga bisa menyebabkan orang mudah meremehkan perasaan serta pandangan orang lain lantaran mereka terlalu fokus dalam pandangan pribadi mereka. Hal ini tentu saja bisa meningkatkan perasaan menjadi pusat perhatian serta mereka menjadi terlalu sadar diri tapi tidak berempati ketika berinteraksi dengan orang lain.
Spotlight effect memiliki dampak lain yang signifikan pada kesejahteraan dan produktivitas seseorang. Pasalnya, orang dengan spotlight effect cenderung mudah melebih-lebihkan perhatian orang lain terhadap kesalahan maupun kekurangan yang memicu perasaan cemas dan tidak nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Dus, dalam beberapa kasus juga kondisi tersebut juga dapat mengganggu produktivitas serta berdampak pada kualitas hidup seseorang.
Di sisi lain, efek berlebihan dari spotlight effect yakni bisa menimbulkan gejala sosial anxiety atau kecemasan sosial. Biasanya orang yang mengalami kecemasan sosial yakni seseorang tersebut mudah merasa gugup serta takut dihadapkan pada situasi sosial dan berinteraksi dengan orang lain lantaran khawatir dinilai negatif oleh orang lain.
Baca juga: Tepis Niat Bunuh Diri dengan Self-Care dan Safety Plan, Apa Itu?
Bagaimana Cara MengatasiSpotlight Effect
Spotlight effect ini bisa diatasi dengan cara membantu meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan menyeimbangkan interaksi sosial orang tersebut.
Langkah pertama untuk mengatasi spotlight effect ini adalah diperlukan kesadaran bahwa spotlight effect tersebut ada dan tidak menyangkalnya. Sehingga, dengan menerima keadaan Anda bisa mengatasi diri, menerima diri dan mengevaluasi diri ketika merasa menjadi pusat perhatian dari orang lain.
Langkah kedua adalah meminimalisir pikiran negatif. Coba mengganti berbagai pikiran negatif yang muncul dengan pemikiran positif dan optimis tentang diri sendiri ketika sedang menjalin interaksi sosial dengan orang lain.
Baca juga: Beragam Alasan Mengapa Mahasiswa Memilih Mengakhiri Hidup, Kampus Bisa Apa?
Ketiga dengan cara memahami perspektif orang lain sehingga perasaan orang bisa membantu mengurangi perasaan menjadi pusat perhatian. Memahami perspektif orang lain penting agar menumbuhkan empati untuk orang lain.
Berinteraksi dengan orang lain ini penting untuk memudahkan Anda merasa nyaman serta meminimalisir spotlight effect yang dialami. Selalu ingat bahwa setiap orang memiliki keunikan, ketidaksempurnaan dan segala hal manusiawi lainnya yang normal. Selalu ingat jangan terlalu keras pada diri sendiri dan berusaha menjadi yang terbaik versi diri sendiri.
Yang terakhir, apabila spotlight effect ini mengganggu kegiatan sehari-hari, segera konsultasikan dengan ahli professional yang bergerak di kesehatan mental seperti psikolog maupun psikiater yang bisa membantu untuk memahami serta mengatasi kondisi spotlight effect yang mengganggu keseharian dan interaksi dengan orang lain.
Biasanya, orang yang ahli di bidangnya itu akan melakukan terapi kognitif perilaku (CBT) dan teknik lainnya dapat membantu mengelola kecemasan sosial dan mengubah pola pikir yang berlebihan tentang perhatian orang lain.
Editor : Pahlevi