Empat Poin yang Harus Diperhatikan Partai Buruh Jika Ingin Lolos Parlemen

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Hadirnya partai politik anyar yang mendaftar dan lolos verifikasi di KPU sebagai partai peserta pemilu bak angin segar lantaran esensi berdemokrasi adalah mengakomodasi setiap pandangan yang ada. Apalagi, apabila parpol anyar tersebut mampu lolos ke parlemen di Pemilu 2024 nanti, maka diharapkan mereka bisa memberi warna baru di parlemen.

Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institute, Ahmad Hidayah mengaku senang dengan hadirnya parpol anyar peserta pemilu, salah satunya adalah Partai Buruh. Kendati demikian, dia menyebut ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh partai yang mengklaim menaungi para pekerja dari berbagai latar belakang profesi itu.

Baca juga: Jika PDIP Bersama Anies, Pilpres 2029 Bisa Jadi Hadirkan Calon yang Kuat!

Setelah lolos verifikasi dari KPU dan dinyatakan sebagai parpol peserta pemilu, itu tantangannya enggak berhenti sampai disitu saja. Ada beberapa tantangan yang tak kalah berat untuk ditaklukkan oleh mereka, ucap Ahmad, Sabtu (30/9/2023).

Adapun hal-hal penting yang perlu disiapkan untuk meraih suara di kontestasi nasional lima tahunan itu yakni pengusungan isu. Menurut Ahmad, Partai Buruh bisa bicara banyak perihal kesejahteraan para buruh dan hal-hal yang melingkupinya. Ahmad menyebut bahwa konsistensi isu menjadi hal yang penting dan bisa dipertimbangkan.

Yang kedua adalah kehadiran sosok yang bsia mengomunikasikan hal tersebut. Dia menilai, parpol harus memiliki komunikator yang handal agar bisa menjadi jembatan bagi masyarakat dan segala aspirasinya. Komunikator tersebut harus bisa rajin tampil di media untuk menyampaikan gagasan agar publik tertarik kepada partai tersebut.

Tantangan ketiga adalah perihal pendanaan. Ahmad tidak memungkiri bahwa ongkos politik itu cukup besar. Namun ongkos yang dimaksud bukan soal politik uang.

Baca juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!

Bukan untuk politik uang, ya, (tapi) untuk membangun partai dan menjalankan fungsi partai, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tutur Ahmad.

Yang keempat adalah terkait jaringan. Ahmad melihat bahwa Partai Buruh ini kans nya sudah jelas dan terafiliasi dengan organisasi-organisasi buruh. Dengan kata lain, Partai Buruh sebenarnya sudah mempunyai jaringan khusus. Maka dari itu, partai perlu mengkapitalisasi hal itu untuk menjadi suara. Akan tetapi, Ahmad menilai bahwa proyeksi di tahun 2024 nanti nampaknya akan sulit untuk menggeser partai yang sudah ada di DPR saat ini, apalagi berharap untuk menjadi pemenang.

Jika tidak ada gempa bumi politik, ujar Ahmad, kemungkinan besar yang menang adalah partai-partai mapan yang itu-itu saja. Namun, apabila partai anyar, salah satunya Partai Buruh, menargetkan hanya sekadar masuk ke parlemen tingkat nasional, maupun daerah, maka hal itu cukup realistis asalkan mereka, sambung Ahmad, bersedia memaksimalkan keempat poin tadi.

Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Apakah Partai Buruh tidak laku? Menurut saya, tidak juga. Itu bagian dari jaringan yang dimiliki. Bagaimana mengapitalisasi saja. Balik lagi, jaringan hanya satu faktor di antara faktor-faktor penting lainnya, ucap Ahmad.

 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru