Adu Gagasan Capres Tentang Konflik di Papua, Prabowo Setuju-Setuju Saja

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Stabilitas pertahanan dan keamanan di Bumi Cenderawasih, Papua, hingga kini masih jauh panggang dari api. Alhasil, isu tersebut pun dibawa ke dalam debat perdana calon presiden (capres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Selasa (12/12/2023) malam.

Para capres, dalam momentum debat tersebut memiliki pandangannya sendiri tentang akar masalah serta solusi yang ditawarkan untuk meredakan konflik di Papua. Misalnya, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang menilai bahwa masalah di Papua merupakan masalah yang rumit lantaran ada gerakan separatisme, disokong asing dan adanya kekuatan tertentu agar terjadi disintegrasi di Bumi Cenderawasih.

Baca juga: Pengamat Sebut Elektoral Demokrasi Indonesia Sedang Bermasalah!

"Untuk itu, masalah HAM menjadi sesuatu yang harus kita diutamakan dan di antaranya juga harus kita lindungi seluruh rakyat Papua karena di situ kelompok teroris sekarang menyerang rakyat Papua sendiri, orang yang tidak berdosa: perempuan, anak kecil, orang tua tidak bersenjata," tutur Prabowo di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.

Prabowo, untuk mengatasi masalah ini berjanji akan menegakkan hukum dengan cara memperkuat pengerahan aparat TNI-Polri di Papua serta melakukan pembangunan ekonomi di sana.

"Joko Widodo (Jokowi) adalah Presiden di Republik Indonesia yang paling banyak ke Papua. Kalau tidak salah, sampai hari ini, beliau sudah lebih dari 19 kali. Dan peningkatan ekonomi di Papua di bawah Pak Jokowi yang paling pesat, yang paling tinggi selama sejarah Republik Indonesia," bebernya.

Prabowo secara tegas menyebut akan melanjutkan cara-cara Jokowi untuk mengatasi masalah di Papua. Misalnya membawa kemajuan ekonomi, sosial, serta pelayanan yang terbaik bagi rakyat Papua. Di sisi lain, dia mengklaim akan melindungi rakyat Papua dari separatis dan teroris, serta menjamin penegakan hak asasi manusia (HAM) di Papua.

Lain hal nya dengan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menilai rencana-rencana Prabowo untuk menyelesaikan kompleksitas masalah di Papua tidaklah cukup. Baginya, menciptakan dialog bersama rakyat Papua adalah cara yang sama pentingnya.

Prabowo menanggapi dan setuju dengan Ganjar bahwa dialog adalah sesuatu yang sangat penting agar seluruh kekuatan, kelompok, dan penduduk di Papua bisa duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Itu, menurut saya, root (akar) masalahnya," kata Prabowo

Baca juga: Jokowi Presiden: Usai Dilantik, Pak Prabowo Milik Seluruh Indonesia!

"Apakah Bapak (Prabowo) setuju dengan model dialog yang saya tawarkan itu?" tanya Ganjar.

"Saya setuju!" jawab Prabowo.

Sementara itu, capres nomor urut 1, Anies Baswedan mempunyai pandangan lain tentang konflik di Papua. Menurutnya, akar masalah di Papua bukanlah kekerasan. Bahkan, ketika kekerasan dianggap sebagai pemicu utamanya, dia menyebut jika di Jakarta memiliki banyak perspektif yakni terorisme, separatisme, dan kriminal.

"Apa masalah utamanya? Masalah utamanya adalah tiadanya keadilan di tanah Papua. Itu masalah utama. Jadi, tujuannya bukan semata-mata mentiadakan kekerasan karena damai itu bukan tiada kekerasan. Damai itu ada keadilan. Itu prinsip utamanya," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Anies mengungkapkan, bahwa ada beberapa cara untuk menyelesaikan permasalahan di Papua. Pertama adalah menyelesaikan hingga tuntas segala pelanggaran HAM yang telah terjadi di sana. Kedua, mencegah terjadinya pengulangan dengan memastikan semua yang bekerja di Papua memahami bahwa yang harus dihadirkan bukan tidak ada kekerasan, melainkan keadilan. Dan ketiga, melakukan dialog dengan semua secara co-participative.

Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Prabowo, bak gayung bersambut dan kata berjawab, kembali mengamini usul rival politiknya tersebut.

"Benar, saya sangat setuju kita harus melakukan dialog. Saya juga setuju, benar harus ada keadilan," ungkapnya.

Meski mengamini pendapat kedua calon, Prabowo berpandangan bahwa permasalahan di Papua tidaklah sesederhana seperti yang dipaparkan oleh Anies. Dia berdalih, ada berbagai persoalan yang muncul dan turut dipengaruhi oleh faktor lain.

"Ada faktor-faktor lain: ada geoplitk, ideologi. Inilah yang masalahnya tidak gampang, tetapi saya sependapat kita harus tegakkan keadilan, harus dialog," katanya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Kamis, 12 Sep 2024 00:47 WIB
Berita Terbaru