Tak Lelah Cawe-Cawe: Jokowi Upayakan Redam Hak Angket DPR Mengenai Kecurangan Pemilu

Reporter : Mudrikah Dewi

Surabaya (optika.id) - Sikap cawe-cawe Presiden Joko Widodo terkait proses pemilu 2024 semakin menjadi. Tak hanya pra-pemilu, cawe-cawe juga terus dilakukan hingga pasca-pemilu, Minggu (25/2/2024).

Pengerahan lembaga negara untuk memenangkan paslon 02 - Prabowo-Gibran, desakan untuk percepatan pencairan bantuan sosial, penyaluran bansos secara langsung guna mendapatkan simpati publik, menyambangi daerah yang didatangi Ganjar Pranowo, hingga mengatur penempatan pejabat kepala daerah yang dapat memenangkan paslon Prabowo-Gibran ternyata tidak cukup untuk menghentikan upayanya untuk menghancurkan demokrasi.

Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Sejak hari pemungutan suara dan menyaksikan hitung cepat, upaya Jokowi untuk memenangkan Prabowo-Gibran masih terus berlanjut. Berbeda dengan kubu lawan yang berupaya untuk ajukan hak angket, Jokowi justru upayakan cegah hak angket kecurangan pemilu bergulir di DPR.

Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Dengan alasan demi kepentingan negara, Jokowi memulainya dengan memanggil Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh agar menerima hasil pemilihan presiden. Tak hanya itu, Jokowi juga meminta Surya Paloh untuk mau membawa NasDem bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran karena NasDem telah lebih dari sembilan tahun berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi.

Jokowi juga menginstruksikan Prabowo untuk mulai merangkul partai di parlemen yang mendukung paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Selain itu, Jokowi juga menyarankan Prabowo agar menyiapkan tim khusus untuk menghadapi sengketa pemilu nanti.

Baca juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

Jokowi ingin pemerintahan Prabowo-Gibran didukung oleh mayoritas partai di DPR. Oleh karena itu, Jokowi berharap Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersedia bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju. Tidak sampai disitu, cawe-cawe juga semakin dalam karena Jokowi berencana memimpin koalisi besar tersebut secara langsung.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru