Jakarta (optika.id) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang mengaku beruntung meninggalkan Koalisi Perubahan karena kalau masih tetap bertahan akan menjadi hancur lebur mendapat respons dari juru bicara pasangan Anies-Muhaimin (AMIN).
Bahkan jubir capres-cawapres dari Koalisi Perubahan ini balik menyindir putra sulung mantan Presiden SBY itu.
Baca juga: AHY Sebut Presiden Jokowi Tak Pernah Tawarkan Kaesang ke Demokrat
Kita mengucapkan selamatlah bahwa kualitas AHY seperti itu, yang penting sudah dapat jabatan. Ya silakan. Saya hanya mengingatkan kepada teman-teman anak muda, janganlah menjadi pemuda pemburu jabatan, jelas jubir AMIN, La Ode Basir, saat dihubungi Selasa, (26/3/2024).
Tak cukup sampai di situ, dia juga menyentil AHY yang kini menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang itu untuk tidak asal bicara. Dia mengingat kaum muda harus memiliki informasi yang lengkap sebelumnya menyampaikan pendapat atau penilaian.
Ini juga pelajaran untuk kita semua kalangan anak muda, bahwa berpendapat, termasuk memaknai peristiwa-peristiwa politik, satu, harus cukup instrumen sebagai daya dukung akan lahirnya pendapat itu. Jadi jangan asbun, ungkapnya.
Kedua, ini politik. Yang kelihatan di depan layar itu hanya bagian terkecil saja dari apa yang sebenarnya (terjadi), sambung tokoh relawan berusia 46 tahun, setahun lebih tua dari AHY ini.
Peringatannya ini juga ditujukan kepada para relawan AMIN. Karena tidak sedikit juga yang bereaksi keras atas pertemuan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat, 22 Maret 2024 kemarin itu.
Saya kebetulan tahu jadwalnya. Siang (Surya Paloh) menerima Prabowo, sorenya buka puasa dengan Mas Anies. Jadi jangan terlalu hitam putih melihat yang kelihatan di depan layar, imbuh La Ode Basir menekankan.
Karena itu dia pun memastikan Koalisi Perubahan masih solid, jauh dari kata hancur lebur seperti disinggung AHY. Bahkan menurutnya, pertemuan kedua tokoh itu sebenarnya baik untuk koalisi pendukung AMIN. Pokoknya positif lah untuk (Koalisi) Perubahan, ungkapnya tanpa merinci lebih lanjut.
Baca juga: Berikut Nama-nama yang Akan Diusung Demokrat di Pilkada Serentak 2024!
Karena itu La Ode tidak habis pikir kenapa AHY sampai menyebut tempat lama hancur lebur. Selain tetap solid, apalagi suara dan kursi ketiga partai pendukung Koalisi Perubahan, NasDem, PKS, PKB di DPR RI meningkat pada Pemilu 2024 ini.
Begitu juga dengan DPRD di provinsi maupun kabupaten/kota, bertambah. Saya kebetulan mengakses teman-teman di berbagai daerah, ucapnya.
Sementara soal AMIN yang tidak menang seperti hasil Pilpres 2024 yang diumumkan KPU, dia menyebut tidak lepas dari masifnya pelanggaran yang terjadi. Karena itulah, pasangan AMIN melalui tim hukumnya menggugat hasil pilpres ke MK.
Sebelumnya pada Sabtu akhir pekan kemarin dalam acara buka bersama Partai Demokrat, AHY mengaku beruntung Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
AHY membayangkan partainya bakal hancur lebur jika bertahan di koalisi itu. Sebab partai-partai di koalisi itu saat ini tercerai berai meski proses pilpres belum selesai. Sekali lagi kita bayangkan, coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur. Betul? Kita tahu, belum selesai, semua sudah ke sana ke mari, kata AHY.
Baca juga: Menteri ATR/BPN AHY Ungkap Sertifikat Tanah Digital Lebih Sulit Terkena Mafia
Demokrasi sendiri memang sebelumnya bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan PKS. Namun, mereka keluar setelah NasDem menyetujui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies.
Demokrat bergabung dengan KIM mendukung Prabowo-Gibran. Dan beberapa hari setelah pemilihan, Demokrat yang selama lebih dari 9 tahun menjadi oposisi, pun akhirnya menjadi bagian dari pemerintahan setelah AHY dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR.
Sementara pernyataan AHY itu dinilai menanggapi pertemuan Surya Paloh dan Prabowo pada Jumat siang tersebut. Selain menerima kehadiran Prabowo, Surya Paloh juga memberikan ucapan selamat kepada capres terpilih tersebut.
Sehingga dinilai sebagai sinyal akan mundur dari Koalisi Perubahan. Apalagi Surya Paloh dianggap membuka peluang untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Itu fifty-fifty possibility-nya (50-50 kemungkinannya), ucap Paloh.
Editor : Pahlevi