Optika.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan siap dalam mengakselerasi pengembangan porang, sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo supaya porang menjadi komoditas andalan ekspor dan digarap dengan serius. Mentan pun terus menggenjot sektor hulu maupun hilir.
Salah satu bentuk keseriusan Kementerian Pertanian (Kementan) adalah penyiapan teknologi produksi benih porang yang bermutu. Keuntungan penggunaan benih bermutu tidak hanya akan dirasakan oleh perusahaan pengolah porang tetapi juga oleh para petani, khususnya yang sudah puluhan tahun setia membudidayakan porang.
Baca juga: Mengapa Ekspor Pertanian Terus Meningkat Sejak Pandemi Covid-19?
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry menyampaikan pihaknya terus mendorong adanya pelatihan sejenis kepada masyarakat yang lebih luas.
"Balitbangtan akan terus mengadakan Bimtek kultur jaringan porang. Melalui kolaborasi antar satker, diharapkan dapat diproduksi jutaan benih porang dengan harga yang terjangkau dan pada saat yang tepat." tegasnya dalam rilis Kementan, Selasa (2/11/2021).
Bimbingan teknis ini melibatkan beberapa satuan kerja Balitbangtan, serta pemerintah daerah dalam program Riset Pengembangan Inovasi dan Kolaborasi (RPIK) 2021.
Fadjry menambahkan, dengan aplikasi teknologi kultur jaringan porang hasil rakitan Balitbangtan diharapkan dapat mendukung program ekspor untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing.
"Kelebihan benih kultur jaringan antara lain murni (jelas identitasnya), seragam, bebas hama dan penyakit, dan benih bisa diproduksi kapan saja," ucapnya.
Melalui Balitbangtan, Kementan menghilirkan teknologi kultur jaringan porang varietas Madiun 1 untuk mendukung program ekspor. Transfer teknologi pun dilakukan melalui Bimtek singkat teknik aklimatisasi planlet porang kepada para petani-penangkar di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Dengan kegiatan itu, lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menjadi tahu cara menyiapkan dan mengadaptasikan benih kultur jaringan porang sebelum ditanam di lahan.
Baca juga: DPR Minta Pengawasan Ketat Penularan Virus Flu Burung
Antusiasme masyarakat setempat cukup tinggi terhadap benih porang hasil kultur jaringan. Sumadi, Ketua LMDH Pandan Asri bahkan siap memberikan dukungan untuk pengembangan benih porang kultur jaringan lebih lanjut.
"Kami merasa puas dengan performa benih porang hasil aklimatisasi," kata Sumadi.
Sumadi mengaku serius dalam mengembangkan benih porang hasil kultur jaringan ini. Dia mengungkapkan bahwa kultur jaringan bisa menghasilkan benih bermutu yang dapat tersedia sepanjang tahun.
Porang bisa diolah menjadi apa saja. Akhir-akhir ini porang banyak diminati sebab rendah kalori, karbon, serta kadar gula. Ini bisa menjadi alternatif pilihan makanan sehat ke depannya, bahkan bisa menjadi pengganti beras.
Baca juga: Cak Imin Dinilai Gagal Paham Terkait Peleburan 2 Kementerian
Pengembangan industri porang memang sepatutnya menjadi prioritas karena didukung dengan ketersediaan bahan baku di dalam negeri dan memiliki segmen cukup besar di pasar domestik. Oleh karena itu, diperlukan upaya harmonisasi dari sektor hulu hingga hilirnya, termasuk untuk menjaga keberlangsungan produktivitas porang dengan kualitas yang sesuai standar kebutuhan industrinya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi