Optika.id - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menyebut ada beberapa faktor yang membuat sektor pertanian tetap tumbuh kendati dilanda pandemi Covid-19. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Pertanian, pertumbuhan ekspor sektor pertanian dinyatakan terus meningkat sejak tahun 2020 silam padahal saat itu pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya di Indonesia.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus Ratusan, Dinkes DKI: Masih Terkendali
Yusuf menilai bahwa pertanian merupakan sektor yang kebal dari dampak pandemi Covid-19 yang membuat segala sektor cukup berada di ambang kehancuran.
Faktor yang dia maksud yakni sektor pertanian merupakan sektor yang unit produksinya tidak mengharuskan orang untuk berkumpul secara massif dalam satu tempat yang tertutup atau dengan kata lain, sektor pertanian memang tak begitu terkena efek pandemi Covid-19 baik dari sektor kerja maupun produksinya. Artinya, sktor tersebut masih tetap beroperasi dan berjalan kendati pandemi melanda.
Baca Juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster
Menurut Yusuf, sektor lain yang kalang kabut akibat pandemi serta terbatas pergerakannya disebabkan oleh regulasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah guna menangani pandemi itu sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, faktor lainnya yakni sektor pertanian mulai digemari banyak orang ketika pandemi hingga saat ini. Orang banyak yang mencoba-coba untuk terjun ke sektor pertanian yang dahulu sempat dipandang sebelah mata.
Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru
Untuk diketahui, pada tahun 2020 data perkembangan ekspor pertanian menunjukkan peningkatan sebanyak 15,79ri tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 ekspor pertanian hanya Rp309,16 triliun sementara pada tahun 2020 meningkat menjadi Rp451,77 triliun. Hal itu terus meningkat sampai tahun ini yang meraup keuntungan sebanyak Rp658,18 triliun.
Editor : Pahlevi