Jakarta (optika.id) - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi menyebut PDI Perjuangan (PDI-P) akan lebih diuntungkan jika mengusung Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Hal itu disebabkan status Anies sebagai calon gubernur (cagub) yang sangat potensial. Bagaimanapun Anies menyandang gelar petahana sebagai Gubernur Jakarta Periode 2017-2022 yang menjadi modal besar untuk bisa memenangkan Pertarungan.
Baca juga: PKS Sebut Indonesia Tak Ada Oposisi, Yang Mengontrol DPR
Masih mungkin jika Anies dinominasikan oleh PDI-P, saya kira kemungkinan itu bisa saja terjadi, kata Ade, Rabu, (29/5/2024).
Ade menilai, duet antara Anies dan PDI-P cukup seksi untuk tampil di Pilkada Jakarta. Terlebih, PDI-P bisa menjadi simbol perlawanan koalisi pemerintah.
PDI-P dan Anies bisa menjadi pesaing kuat kandidat yang diusung oleh pemerintah. Hal ini menjadikan PDI-P seperti Gerindra saat Pilkada 2017 lalu.
Baca juga: Jika PDIP Bersama Anies, Pilpres 2029 Bisa Jadi Hadirkan Calon yang Kuat!
Kalau itu terjadi, Anies kelihatannya akan digunakan PDI-P untuk menjadi figur perlawanan koalisi pemerintah di Jakarta, ucapnya.
Ade melihat, saat ini PDI-P berada dalam kondisi dilematis. Sebab, satu-satunya kader potensial PDI-P yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dianggap tidak terlalu seksi elektabilitasnya dibanding Anies.
Ingatan traumatis saat 2017 lalu membuat Ahok dan PDI-P sulit bersaing di Jakarta. Sehingga, hal paling realistis bagi PDI-P bergabung dengan PKS untuk mengusung Anies.
Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
Kendati demikian, Ade memprediksi PDI-P dan Anies bisa menjadi koalisi yang sangat taktis. Keduanya memiliki sejarah yang berbeda, hal itu bisa menjadi modal bagus jika bersatu di Pilgub Jakarta.
Bisa saja ini jadi koalisi yang sangat taktis, temporer dan dengan emosional secara politik. PDI-P akan berhitung betul soal itu ya, pungkasnya.
Editor : Pahlevi