Optika.id- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 52, Lions Club Surabaya mengadakan bakti sosial berupa kegiatan Donor Darah. Uniknya dalam kegiatan donor darah tersebut panitia menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp.20 Juta untuk 20 orang, dan door prize berupa 1 unit sepeda motor.
Kegiatan tersebut sebenarnya diadakan di 3 tempat, Yaitu di Grand city mall, Ciputra world, dan PMI yang diselenggarakan pada tanggal 13-14 November. Terpantau pada pukul 08.00 (13/11/2021) antrian pendonor di Grand City Mall sudah mengekor.
Baca juga: Transferan Uang dari TKI Bisa Pulihkan Ekonomi dan Turunkan Kemiskinan
" Tersedia uang tunai Rp20 juta bagi 20 orang, kata Anita Theresia Halim, Ketua Panitia, Sabtu (13/11/2021). Dalam kegiatan ini juga menghadirkan relawan dari beberapa tempat, salah satunya relawan dari RS lapangan Indrapura(RSLI).
As'ad Baidowi salah satu relawan dari RSLI juga ikut mengikuti donor darah di Ciputra World, dia berujar meskipun antri selama 3 jam dia bangga melakukan hal tersebut, dan berharap berguna untuk kemanusiaan.
Ini yang bisa saya lakukan, selain mengabdi dan bertugas sebagai relawan pendamping di RS Lapangan Indrapura, saya masih bisa mendonorkan sebagian darah saya. Semoga bisa bermanfaat bagi sesama, kata Asad.
Profil Lions Club
Baca juga: Diminta Lunasi Biaya Penempatan, Pemerintah Dinilai Pelit dan Perhitungan ke PMI
Optika.id mencoba mencari tahu tentang perkumpulan lions club, penyelenggara donor darah dengan hadiah uang tunai dan door prize sebuah sepeda motor.
Ternyata Lions Club merupakan perkumpulan yang tersebar di seluruh dunia, perkumpulan ini bergerak di bidang pelayanan masyarakat dan kemanusiaan dengan Misi memberdayakan para relawan untuk melayani masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan kemanusiaan, mendorong tercapainya perdamaian dan mempromosikan pengertian antar bangsa melalui Lions Clubs.
Lion club internasional berdiri sejak tahun 1917 dengan jumlah anggota lebih dari 1,4 juta yang tersebar di 210 negara. Sedangkan Lions Club Indonesia berdiri sejak tahun 1969.
Baca juga: SBMI Sesalkan Penanganan TPPO Tidak Prioritaskan Korban
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi