Optika.id, Lamongan - Sangat inspiratif apa yang dilakukan Suyanto alias Heri Santoso, ia mampu merakit sebuah pesawat terbang. Tak tanggung-tanggung pria yang hanya lulusan STM itu, membuat pesawat jenis Short Take Off and Landing (STOL). Keahlian itu ia miliki saat ia merantau ke Amerika Serikat dan bekerja di perusahaan pesawat terbang di Alaska.
Usai dari Amerika, Suyanto kemudian kembali ke tanah air dan menetap di kampung halaman istrinya, Dusun Nambo, Desa Cintajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Suyanto merakit sejumlah komponen pesawat terbang yang sebelumnya ia beli dari luar negeri.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Hujan Es dan Angin Kencang Rusak Bangunan di Lamongan
"Selama di sana, saya sudah bisa membuat 2 pesawat terbang dan ternyata pesawat buatan saya laku dibeli pemerintah Republik Ceko," terang Suyanto, Jumat (17/12/2021).
Pria asal Lamongan itu membuat heboh warga Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, tempat ia tinggal. Warga yang penasaran berbondong-bondong datang kerumahnya untuk melihat pesawat hasil rakitannya.
Pesawat itu ia rakit sendiri dirumah istrinya di Ciamis, Jawa Barat. Setelah jadi di bawa pulang ke kampung halamannya di Lamongan. Ia sengaja membawa pulang pesawat tersebut karena ingin menunjukan ke warga dan orang tuanya, sekaligus agar bisa diresmikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) di tanah kelahirannya.
"Ini pesawat milik TNI AU. Rencananya akan diresmikan Kasau bulan Januari. Karena saya orang asli Lamongan, jadi saya merasa terpanggil. Jadi tidak ada salahnya saya terjun ke Lamongan," kata bapak dua anak tersebut.
Suyanto menjelaskan, pesawat jenis STOL dengan panjang 7,3 meter dan rentang sayap 9,5 meter,serta tinggi 3,7 meter itu memiliki kapasitas dua orang penumpang.
Ia mengklaim pesawat tersebut merupakan pesawat latih atau pantau yang bisa terbang dengan ketinggian 10.000 kaki dengan kapasitas bahan bakar 75 lima liter.
Baca Juga: Lima Wisata Menarik di Sekitar Stasiun Lamongan
"Untuk kapasitas bahan bakar 80 liter, durasi terbang kurang lebih 4 jam penerbangan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut Suyanto mengatakan, pesawat jenis STOL bisa lepas landas dan mendarat di medan yang tidak begitu luas sangat cocok untuk menjelajah pulau-pulai di Indonesia.
"Pesawat jenis ini sangat cocok untuk di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Tidak membutuhkan landasan yang panjang, lapangan sepakbola saja sudah sangat cukup, bahkan terlalu panjang. Jadi sangat cocok untuk ke pulau-pulau," katanya.
Baca Juga: Trump Terpilih Jadi Presiden, Bagaimana Nasib Palestina?
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi