[caption id="attachment_12100" align="alignnone" width="165"] Oleh Dr Sirikit Syah. Jurnalis dan Sastrawan Senior Surabaya[/caption]
Meskipun sudah melanglang ke belasan negara, saya mengalami tahun baru di negeri orang kalau tak salah hanya 3 kali. Yang dua kali karena memang sedang tinggal di negeri itu, yang sekali sengaja ngelencer mencari hiburan di malam tahun baru.
Baca Juga: Hari Pertama Tahun 2023, Sejumlah Wilayah Jakarta Tergenang Air Hingga 55 Cm
Tahun Baru yang pertama kualami di negara Amerika Serikat, sudah lama sekali, tahun 1994. Waktu itu saya kuliah dan tinggal di kota Syracuse, negara bagian New York (NY). Dari Syracuse ke New York mungkin sekitar 1 jam saja dengan kereta api. Jadi, liburan termewah di sela-sela kuliah, magang, dan ikut seminar, adalah jalan-jalan di NY.
New York itu Broadway
Hal yang paling menarik bagi saya di NY tentu saja Broadway. Ini sebuah nama jalan paling terkenal, letaknya di kawasan Manhattan. Saya sempat nonton pertunjukan teater Broadway beberapa kali. Tentu tiketnya mahal sekali. Nah, saya biasanya antre tiket berdiscount. Bisa sampai 50% discount-nya.
Syaratnya: beli pada Hari-H. Konsekuensinya, kita mungkin tidak mendapatkan pertunjukan yang kita inginkan karena sudah sold-out. Yang kita dapat sisa-sisanya. Tak apalah, sebagai sebuah pengalaman menikmati teater kelas dunia.
Yang menarik kedua adalah area Rockefeller Centre. Di depan gedung Rockefeller yang megah, ada pohon Natal raksasa yang anggun, lalu terhampar di hadapannya adalah lapangan es. Banyak orang melakukan ice-skating di situ, seperti di film Serendipity.
Saya duduk-duduk saja menonton orang-orang dan menghayati tahun berganti sambil menikmati butiran-butiran salju jatuh dari langit di akhir Desember dan awal Januari. Oh ya, kalau di NY jangan lupa jajan pizza yang kedainya ada di setiap sudut kota. Kalau mau lebih original, beli dan santap hotdogs kaki lima yang keretanya ada juga di mana-mana. Sekarang yang berlabel halal makin banyak, tak hanya kebab ala Timur Tengah. Ini karena makin banyaknya imigran dari negara-negara Muslim.
Tahun Baru di London Inggris
Tahun baru di Inggris, tahun 2001-2002 kurayakan bersama anak lanang (ya, dia ikut saya setahun, bersekoah di Inggris) dan teman-teman fellowship Chevening. Untuk menghemat, kami menginap di kediaman keluarga Duta Besar Indonesia untuk Inggris di kota London. Teman-teman datang dari kota-kota lain, saya hanya naik subway saja dari London Utara.
Di sini kami dimanjakan dengan aneka hidangan Indonesia dan Barat yang sangat lezat, mendapatkan kamar bersih dan gratis. Lalu kami (teman fellowship saya waktu itu ada 7-8 orang, salah satunya Muhammad Qodari yang kini sukses dengan Indobarometer-nya) berjalan-jalan.
Saya berpean sebagai guide bagi teman-teman yang kuliahnya di luar wilayah London. Tidak ada salju di London, sejauh ingatan saya. Tapi ungkapan kamu akan selalu salah kostum di London memang benar. Ke luar rumah pakai mantel, jas hujan, dan bawa payung, di luar cahaya matahi murah dan cuaca cerah.
Baca Juga: Pengunungan Arab Diselimuti Salju Jelang Tahun Baru 2023
Begitu pula sebaliknya, pakai baju ringan tanpa bawa payung, di jalan bisa kehujanan atau kedinginan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di London, kuajak teman-teman ke Picadily Circus, kuil-kuil yang masih ada di sekitaran London, Gedung Parlemen di Westminster, tepian sungai Thames, dll. Jangan lupa, masuk pub (kedai kopi) dan menyeruput Irish coffee dengan kudapan fish and chip.
Tahun Baru di Singapore
Tahun 2017 saya dan pak suami mengakhiri tahun dengan sengaja memilih pergi ke Singapura. Kalau di AS dan UK tadi kan dibiayai sponsor (dana beasiswa), ke Singapura biaya sendiri, makanya pilih yang dekat, tentu lebih murah. Kami bahkan pesan tiket pesawat Surabaya-Batam pp. Dari Batam menyeberang pakai kapal ferry yang mewah, pengalaman menyeberangi samudra Laut China Selatan cukup mengasyikkan.
Di Singapura kami agak irit biaya dengan menginap di penginapan para turis backpacker yang berbagi kamar mandi dan dapur. Hari tgl 31 Desember kami menuju ikon Singapura, bangunan yg seperti kapal mengapung di atas tiga tiang raksasa, di kawasan Marina Bay. Di lantai bawah ada pohon Natal yang indah dan megah. Kami naik sampai ke lantai atas, outdoor, dimana kami bisa menyaksikan tarian cahaya dan alunan musik yang sangat indah di Gardens by the Bay, terutama saat senja menjelang malam.
Tidur-tiduran sejenak sambil makan bekal di lantai atas gedung keren itu, menjelang pukul 10 malam kami harus segera turun, mencari tempat menyaksikan pesta kembang api pergantian tahun. Pengalaman yang cukup memuaskan.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, 10 Pengedar Sabu-Sabu Ditangkap Polres Blitar Kota
Kami sempat was-was tak bisa kembali ke penginapan, mengingat kereta bawah tanah (MRT) berhenti beroperasi sejak tengah malam hingga pagi hari. Sedang berpikir hendak istirahat/tiduran di mana menunggu MRT beroperasi, eh dapat kabar MRT beroperasi tengah malam-dini hari tanggal 1 Januari itu.
Maka kami dengan ribuan orang lain berbondong-bondong memenuhi stasiun-stasiun MRT dan bersabar antre agar tidak berdesakan. Demikian tiga kilas pengalaman tahun baru di negeri orang.
Sirikit Syah, 2 Januari 2022
Editor : Pahlevi