Cegah Penyebaran Omicron, Eri Minta Ada Tracking Masif

author angga kurnia putra

- Pewarta

Sabtu, 29 Jan 2022 20:45 WIB

Cegah Penyebaran Omicron, Eri Minta Ada Tracking Masif

i

Cegah Penyebaran Omicron, Eri Minta Ada Tracking Masif

Optika.id-Dinas Kesehatan Kota Surabaya diminta memasifkan tracing dan testing guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 khususnya jenis varian Omicron di Kota Pahlawan, Jatim, yang diprediksi terjadi awal Februari 2022.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk melakukan tracing atau pelacakan dengan perbandingan minimal 1:23 dan juga testing.

Baca Juga: Jelang Pendaftaran Pilgub Jatim, Pasangan Khofifah-Emil Belum Ada Penantang!

"Apabila terjadi kenaikan, hal ini terjadi karena telah melakukan tracing secara massif untuk mencegah penyebaran COVID-19. Semakin banyak tidak apa-apa, nanti diobati. Tapi kalau terlambat dan tidak melakukan tracing tepat dan testing yang cepat, maka ini akan menjadi bom waktu," katanya, Sabtu (29/1/2022).

Belajar dari pengalaman sebelumnya, Wali Kota Eri tak ingin bila terjadi lonjakan kasus COVID-19, khususnya saat varian Delta masuk ke Kota Surabaya. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh Kota Surabaya yang dinilai sebagai salah satu kota yang aman.

"Tidak ada swab hunter, swab massal, dan tidak ada testing yang massif, akhirnya meledak. Ini yang saya tidak mau, sekarang kami masifkan testing dan tracing, nanti baru setelah itu baru kami treatment," ujarnya.

Di sisi lain, mengenai perkiraan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pada Februari dan Maret mendatang, ia telah menyiapkan strategi. Salah satunya adalah membatasi tempat-tempat keramaian di Kota Surabaya, seperti wisata Jalan Tunjungan.

Baca Juga: Awal Agustus, PDIP Jatim Akan Umumkan Sosok yang Diusung untuk Pilgub Jatim!

"Saya minta Linmas untuk menghitung terkait kapasitas Tunjungan dan setiap pintu yang menuju Tunjungan itu pasti akan dijaga oleh Satpol PP dan Linmas. Kemudian, seminggu ini pertunjukan musik dikurangi, untuk mengurangi keramaian," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelum penerapan pembatasan tersebut, Wali Kota Eri mengungkapkan bila saat ini pihaknya sedang melakukan asesmen, dengan harapan pada awal Februari pembatasan pengunjung bisa segera diterapkan.

"Ini juga masih dilakukan asesmen terkait kapasitas jumlahnya (pengunjung) berapa dan juga pemain seninya ada berapa. Jadi nanti Februari kita sudah terapkan untuk mengantisipasi (prediksi lonjakan COVID-19) Februari dan Maret itu," katanya.

Baca Juga: Khofifah-Emil Masih Jadi Pertimbangan PDIP Jatim, Kenapa?

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU