Optika.id - Pemerintah masih memberikan perhatian khusus kepada pembiayaan pembangunan infrakstruktur pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara ke Provinsi Kalimantan Timur. Banyak konflik dan permasalahan multidimensional yang melingkupinya.
Selain soal dampak lingkungan, mobilisasi sumber daya manusia yang menggerakkan percepatan pembangunan dan kenaikan harga tanah yang signifikan juga akan mempengaruhi kondisi ekonomi negara Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Soal Pindah ke IKN: Pindah Ibu Kota Jangan Dikejar-kejar
"Pemindahan IKN memiliki risiko masalah pembiayaan pembangunan infrastruktur. Pemerintah selayaknya memperhatikan aspek perencanaan dan tata ruang wilayah sehingga penggunaan lahan dapat efektif dan meminimalisasi kemungkinan inflasi dari kenaikan harga lahan yang tidak terkendali," ujar dosen pendidikan geografi Unisma Bekasi, Rasminto, dalam diskusi daring, Sabtu (29/1/2022)
Pemerintah, menurut Rasminto harus memberikan perhatian khusus secara mendalam terkait dengan infrastruktur, aspek pembiayaan IKN, aspek pertahanan dan keamanan (hankam), aspek lingkungan hidup, serta mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan aparatur pemerintah.
Pemindahan IKN bagi Indonesia memang baru pertama kali, namun, di sisi lain hal tersebut bukan berarti pemindahan ibu kota merupakan hal yang muskil. Buktinya, banyak negara yang telah berhasil memindahkan ibu kota negaranya. Di antaranya adalah Brasil dan Australia.
Menurut Rasminto, tujuan pemindahan IKN di Brasil dan Australia terbukti dapat meningkat pertumbuhan ekonomi wilayah tujuan.
Baca Juga: Muhammadiyah Ingin Dirikan Kantor hingga Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di IKN
"Brasil dan Australia berhasil melakukan pemindahan IKN dengan terbukti dapat meningkat pertumbuhan ekonomi wilayah tujuan," ujar Rasminto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehingga, apa yang dilakukan oleh Indonesia dalam pemindahan IKN harus memiliki peran sebagai pemerataan pembangunan wilayah nasional. Rasminto juga berharap jika pindahnya IKN dapat berperan sebagai pemerataan pembangunan wilayah nasional dan tidak terpusat sesuai dengan visi misi IKN pada awalnya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Puan Maharani Setelah di IKN: Rumah Oke, Tidur Nyenyak
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi
